Lihat ke Halaman Asli

Hesti Khairati

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Cara Menerapkan Pola Belajar Anak SD di Rumah Selama Pandemi Covid 19

Diperbarui: 13 Agustus 2020   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menerapkan pola belajar anak di rumah? Bagaimana caranya?


Dengan mengenal pola belajar anak kita sebagai guru/pendidik  dapat mudah mengetahui bagaimana caranya mereka memecahkan masalah dan mengetahui apa yang mereka amati saat dalam proses pembelajaran. 

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan prestasi seorang anak di masa sekolahnya. Yaitu dari gaya belajar yang disenangi, IQ/potensi kecerdasan, kondisi emosi seorang anak, sensor motorik atau proses pertumbuhan anak, metode pengajaran, motivasi internal ataupun eksternal, proses pertumbuhan anak, metode pengajaran, dan sebagainya. Dan terdapat 3 pola belajar anak yaitu visual, auditori, dan kinestik.


Gaya belajar visual merupakan gaya belajar yang paling banyak dimiliki oleh anak. Gaya belajar visual ini lebih optimal memahami sesuatu apa yang dilihat. 

Cirri-ciri anak dengan gaya belajar visual adalah : Mudah mengingat detail gambar, bentuk, warna huruf, tertarik dengan buku bergambar, ilustrasi, foto, video, acara televisi, lebih mengingat apa yang dilihat dibandingkan dengan didengar, dan sebagainya.

Kekurangan gaya belajar visual ini adalah anak menjadi tidak paham jika guru menjelaskan materi pembelajaran tanpa warna, gambar, atapun media pembelajaran lainnya.

Kelebihannya adalah anak memiliki kelebihan soal kepekaan yang lebih  terhadap warna, tidak terpengaruh oleh suara yang bising, lebih teliti, dapat membaca tepat, dan dapat mengingat sesuatu secara visual.

Gaya belajar auditori merupakan gaya belajar yang paling baik menangkap informasi dengan mendengarkan. Ciri-ciri anak dengan gaya belajar auditori adalah sering membutuhkan penjelasan mengenai sesuatu secara lisan, mudah mengingat lagu atau cerita, lebih senang diskusi di dalam kelmpok daripada bekerja sendiri, berbicara kepada diri sendiri ketika mempelajari hal baru, dan mudah mengikuti perintah.

Kekurangan gaya belajar auditori adalah anak terganggu ketika belajar dengan suasana yang berisik dan tidak mudah dalam menerima instruksi secara visual.

Kelebihannya adalah anak menjadi lebih suka berdiskusi, dan cukup mendengarkan saja anak sudah lebih paham dibandingkan dengan melihat gambar dan sebagainya. Jadi mudah bagi guru untuk memberikan materi pembelajarannya.

Gaya belajar kinestik merupakan gaya belajar yang menyukai keterlibatan fisik secara langsung saat belajar. Mereka yang memiliki gaya belajar seperti ini suka belajar melalui gerak, emosi dan sentuhan. Ciri-ciri anak denga gaya belajar kinestik adalah ingin melakukan langsung segala hal yang sedang diajarkan atau dibicarakan, suak menggerakkan anggota tubuh (mengetuk pena, jari, kaki) ketika sedang mendengarkan atau berbicara, senang menyentuh sesuatu untuk mempelajarinya, dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline