Lihat ke Halaman Asli

Peringatan Lahirnya Pancasila: Pemuda untuk Pancasila atau Pancasila untuk Pemuda?

Diperbarui: 1 Juni 2021   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap tanggal 1 Juni bangsa yang berideologi Pancasila ini memperingati lahirnya ideologi tersebut. Proses lahirnya Pancasila amat panjang dan dimulai pada saat pembentukan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dibentuk oleh pemerintah Jepang pada 1 Maret 1945. 

BPUPKI beranggotakan 67 orang dimana terdiri 60 orang dari Indonesia dan tujuh orang dari Jepang yang bertugas mengawasi. BPUPKI diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat dan wakil ketua Hibangase Yosio dan Soeroso.

Bagi bangsa Indonesia, pembentukan BPUPKI sangat menguntungkan karena dapat mempelajari bagaimana menyelidiki sesuatu yang berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia yang merdeka. Sedangkan bagi Jepang, pembentukan BPUPKI untuk menarik simpati bangsa Indonesia dalam membantu Jepang melawan sekutu dengan cara menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945 dimana sidang tersebut melahirkan gagasan mengenai dasar negara Indonesia yakni Pancasila. Ada tiga tokoh yang menyampaikan gagasannya dalam sidang tersebut, yakni Prof. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

Pada hari pertama sidang BPUPKI, Prof. Mohammad Yamin menyampaikan gagasan tentang rumusan dasar negara, yakni:

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat

Kemudian di hari kedua sidang BPUPKI, Prof. Dr. Soepomo menyampaikan gagasan tentang rumusan dasar negara, yakni:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline