Lihat ke Halaman Asli

Heru Tri Budi

pemerhati kesehatan jiwa dan keluarga

Kata-kata yang Melukai Hati

Diperbarui: 18 April 2018   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

liferules.com


[herutribudi]  - Ada kisah tragis tentang seorang remaja yang bernama Carlos Vigil, yang beberapa saat sebelum mengakhiri hidupnya  menulis dan memposting di akun Twitternya pada tanggal 13 Juli 2013 sbb:

"Saya adalah orang yang tak memperoleh ketidakadilan di dunia ini, dan sudah waktunya bagi saya untuk meninggalkan dunia ini,"

"Teman-teman di sekolah benar. Saya seorang pecundang, aneh, homo, dan sama sekali tidak dapat diterima orang lain. Saya minta maaf, karena tidak mampu membuat seseorang bangga. Aku bebas sekarang. Xoxo,"

Carlos Vigil adalah seorang remaja berusia 17 tahun yang tinggal di Valencia County, New Mexico, Amerika Serikat yang menjadi korban bully teman-temannya selama tiga tahun hanya karena berjerawat dan memakai kacamata dan dianggap seorang gay.

Setelah tak tahan lagi akhirnya Carlos memposting surat terakhir tersebut dan meminta teman-temannya untuk tidak menangisi keputusannya. Dia justru minta maaf karena tidak mampu mencintai seseorang, atau membuat seseorang mencintainya.

Carlos hanyalah salah satu kasus tentang kekuatan merusak kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan untuk sesama. Carlos merasa tidak berharga, tertolak dan tersakiti sehingga dalam luka jiwanya akhirnya ia merasa frustasi dengan dirinya sendiri dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena merasa tidak sanggup lagi menanggung tekanan dan rasa sakit di hatinya.

Berikut adalah beberapa contoh perkataan yang bisa melukai hati:

Kata-kata caci maki. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, caci maki berarti kata-kata kotor (tidak sopan) yang dikeluarkan untuk mengumpat seseorang; kata-kata makian (sebagai penghinaan); celaan; cercaan; nistaan; dampratan. Caci maki sangat berbeda dengan kritik. 

Kalau kritik bertujuan untuk mengkoreksi sesuatu yang salah dan menjadi masukan untuk memperbaikinya, tetapi caci maki bertujuan untuk melampiaskan kebencian dan kemarahan yang tidak terkontrol. Kritik itu membangun, tetapi berubah menjadi merusak ketika diungkapkan dengan caci maki. 

Orang bijak yang berkarakter kuat akan terlihat dari cara memberikan kritik kepada orang lain. Kata-kata yang diucapkan mungkin keras dan tegas tetapi bukan caci maki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline