Lihat ke Halaman Asli

Heru Sudrajat

pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Koni Bangka Kedepan, Bertahan atau Terkapar?

Diperbarui: 13 Januari 2019   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3 kandidat Ketum Koni Bangka, Eed, Yunizar, Mercy yang bakal tarung berebut untuk menahkodai Koni Bangka. (Foto: heru sudrajat)


Sungailiat. Ada sesuatu yang menarik, saat kontingen Kabupaten Bangka meraih gelar juara umum dalam pekan olah raga propinsi Kepulauan Bangka Belitung, baru-baru ini. Pasalnya untuk meraih prestasi tertinggi pembinaan olah raga di Babel ini, Kabupaten Bangka harus menunggu selama 16 tahun.

Sebelumnya dalam pekan olah raga akbar propinsi Babel  ini yang digelar  4 tahun sekali, posisi Bangka nyaris tak menyentuh juara umum. Bahkan hanya menempati, urutan 2, urutan 3 dan urutan 4. Sungguh penantian panjang penuh kesabaran dan korban perasaan bagi pengurus Koni Bangka yang menggawangi pembinaan olah raga daerah.

Selamat untuk Ketum Koni Bangka, Deny Hasbi dan konco-konconya yang mampu membuktikan, bahwa selama ini memang serius melakukan pembinaan olahraga daerah dan tidak tidur. Meski dengan anggaran pas-pasan. 

Sungguh perjuangan yang cantik bagi Deny Hasbi sebelum mengkakhiri jabatan ketum Koni Bangka tahun 2019. Tentunya beliau tidak bisa mencalonkan lagi untuk berebut kursi ketum koni, karena sudah dua periode dan tahun ini harus diganti.

Persoalan yang bakal muncul, terus siapa pengganti, Deny Hasbi? Mampukah penggantinya nanti mempertahankan juara umum? Untuk itu perlu diajukan pertanyaan bagi kepengurusan koni itu sendiri dan juga pemerintah daerah setempat. 

Sebab Ikut campurnya pemerintah dalam pemilihan ketua koni, sangat berpengaruh bagi maju mundurnya perkembangan olah raga. Bisa jadi baik dan tidak menutup kemungkinan bertambah buruk. Jika pemerintah salah langkah, ikut mencampuri pergantian pengurus.

Sebab membina olahraga itu, tidak semudah membalikan telapak tangan. Semua tergantung keseriusan para pengurus koni untuk benar-benar berkeringat dalam bekerja guna  memajukan olahraga. Kepengurusaan yang kokoh. Harus kompak, sabar, tahan banting, tahan cacian, bahkan berkorban untuk tidak berharap imbalan. 

Sungguh merupakan delematis yang susah untuk dijabarkan satu persatu. Namun demikian penulis yakin, pengurus koni kedepan mampu mempertahankan gelar juara umum. Jika kepengurusan yang lama tetap kompak dan tidak tercerai berai. 

Siapapun ketumnya, yang penting kepengurusan yang sudah  ada jangan sampai bubar. Dengan begitu harapan untuk mempertahankan gelar juara umum kedepannya, tidaklah berat.

Celakanya jika pemerintah daerah berkehendak lain, merombak kepengurusan dan menempatkan orang-orang baru dikepengurusan koni. Rasanya berat untuk mempertahankan prestasi juara umum. Dan tidak bisa dipungkiri lagi, akan terkapar di Porprov Babel empat tahun kedepan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline