Lihat ke Halaman Asli

Herman Efriyanto Tanouf

Menulis puisi, esai, artikel lepas

"Hau Teas", Pedoman Hidup Orang Dawan-Timor

Diperbarui: 20 Januari 2019   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Simbol-simbol kebudayaan Atoen Meto (Orang Dawan-Timor) menyiratkan banyak makna. Salah satu wujudnya adalah Hau Teas (Bhs. Dawan: kayu utuh yang diserpih). Hau Teas disebut juga Hau Monef/ Hau Le'u yang artinya kayu/ tiang keramat (pemali). Biasanya ditempatkan di depan Uem Le'u atau Uem fam (rumah adat), Oe Le'u/ Oe mata' (mata air pemali), dan Fatu/ faut Le'u (Batu pemali).

Pemali dalam artian yang disakralkan, dianggap suci dan berisikan pantangan - pantangan tertentu. Jika dilanggar, maka seseorang akan mendapatkan kutukan dari para leluhur.

Hau Teas terbuat dari pohon nikis pilihan yang memiliki tiga cabang sekaligus. Diameter cabang-cabangnya sama besar dan luas antar cabang harus sama. Proses pengambilan (potong kayu) disertai ritual khusus dan takanab (mantra, pantun/ tutur adat). Takanab biasanya berisikan permohonan restu dari para leluhur dan juga izin kepada alam dan Pencipta terhadap pohon yang akan dipotong untuk kemudian dijadikan Hau Teas.

Dok. Pribadi

Simbol dan makna yang terkandung dalam Hau Teas, sebagai berikut:

Pertama, Usi Neno (Yang Tertinggi, Yang Kuasa, Yang Tak Terjangkau, Yang Transenden, Tuhan).

Usi Neno ditempatkan sebagai "Yang Pertama dan Utama" dalam lingkaran kekuatan orang Dawan, Timor. Ialah cabang pertama yang lebih panjang dari kedua cabang lainnya.

Orang Dawan meyakini bahwa manusia diciptakan dan kehidupannya diberi oleh Usi Neno. Jauh sebelum masuknya pengaruh budaya Barat dalam ajaran agama, Orang Dawan sudah meyakini akan adanya Sang Pencipta. Keyakinan ini termaktub dalam salah satu penggalan syair bahasa Dawan berikut ini:

O Usi Neno, Usi Apakaet, Usi Amo'et ma Afatis
(Ya Tuhan, Pencipta, Penuntun dan Penjaga)

pao ma mpanat kai, fe kai ma'tanik he nait mipen manikin ma oe tene
(jaga dan lindungilah kami, berilah kekuatan agar tetap sehat serta mendapatkan berkah yang melimpah)

Dok. Pribadi

Orang Dawan percaya bahwa kekuatan terbesar bersumber dari Usi Neno. Manusia adalah ciptaan yang setiap saat diberi kehidupan dalam nafas yang dihembus dan segala bentuk penopang kehidupan manusia.

Semua yang ada di bumi diciptakan oleh Usi Neno. Tugas utama manusia adalah menjaga dan memanfaatkan ciptaan yang ada. Oleh sebab itu, adalah kewajiban untuk memohonkan tuntunan Usi Neno agar manusia tetap kuat menjalani kehidupan di dunia. Pada ujung cabang ini ditancapkan buah kelapa muda dengan keyakinan bahwa air dari kelapa tersebut adalah simbol (sumber) kehidupan. Selain itu, diyakini sebagai sumber segala berkat dari Usi Neno.

Kedua, Smanaf-smanaf (Para arwah-leluhur dan semua orang yang telah meninggal dunia)

Para arwah leluhur disimbolkan pada cabang kedua (sama pendek dengan cabang ketiga). Leluhur dan semua rumpun keluarga setelah meninggal dan mengalami kehidupan di alam baka (surga) diyakini sebagai "pendoa" dan pelindung bagi manusia yang masih berziarah di dunia. Oleh karenanya setiap kali ada ritual adat (permohonan) di Hau Teas nama leluhur dan keluarga yang telah meninggal dunia selalu disebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline