Lihat ke Halaman Asli

Prinsip Keterlibatan Langsung (Berpengalaman)

Diperbarui: 22 September 2017   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktifitas, bahwa setiap individu harus terlibat langsung untuk mengalaminya. Hal ini sejalan dengan pernyataan " I hear and I forget, I see and I remember, I do and I understand". Pendekatan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung akan menghasilkan pembelajaran lebih efektif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Terkait dengan konsep aktifitas, setiap kegiatan belajar harus melibatkan diri (setiap individu) terjun mengalami. Oleh karena itu, pantas kalau Edgar Dale melalui penggolongan pengalaman belajarnya atau yang lebih dikenal dengan kerucut pengalaman menyatakan bahwa "belajar yang paling baik adalah melalui pengalaman langsung".

Idealnya, setiap belajar harus terjadi suatu  proses intenalisasi bagi pihak yang belajar, sebab belajar bukan hanya sekedar proses menghadapi sejumlah konsep, prinsip atau fakta yang siap untuk diingat. Pendekatan pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung aktif melakukan perbuatan belajar.

Prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan belajar harus melibatkan diri (setiap individu)  terjun mengalami. Keterlibatan langsung, pelibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran adalah penting. Siswalah yang melakukan kegiatan belajar bukan guru. Agar siswa banyak terlibat dalam proses pembelajaran, guru hendaknya memilih dan mempersiapkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Pengalaman adalah interaksi antara individu dengan lingkungan. Dengan adanya interaksi dimaksudkan agar terjadi aksi dari lingkungan berupa rangsangan-rangsangan dari luar. Rangsangan- rangsangan itulah yang akan menjadi pengalaman bagi peserta didik, akan tetapi tidak setiap rangsangan akan menjadi pengalaman.

Edgar Dale dalam bukunya Audio Visual Methods in Teaching memberi pembagian pengalaman menurut tingkat abstraknya dan alat-alat yang berhubungan, yaitu

a.
Pengalaman langsung
f.
Pameran
b.
Pengalaman yang diatur
g.
Gambar hidup
c.
Dramatisasi
h.
Rekaman, radio, gambar mati
d.
Demonstrasi
i.
Lambang visual
e.
Karyawisata
j.
Lambang verbal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline