Guru kata tersebut sering kali terdengar dengan jelas, bahkan kita sering mendengar sebutan bahwa guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Guru di identikan sosok yang serba tahu tempat bertanya para siswa-siswinya, sehingga guru patut dijadikan panutan dan juga suri teladan bagi anak didiknya bahkan diberikan amanah sama orang tua siswa untuk mendidik anaknya supaya pintar dan cerdas.
Dari amanah yang dipercayakan orang tua para peserta didik tersebut merupakan amanah yang begitu berat yang harus di emban guru. Walaupun pada hakikatnya bukanlah guru yang mencerdaskan anak didiknya karena kecerdasan, kepintaran itu di anugrahkan dari sang Pencipta. Pada kesempatan ini penulis tergelitik dengan sebuah kalimat "Menjadi Guru Berbeda dengan Guru Jadi". Penulis kemudian merenung, bertanya kepada diri, apa itu makna kata guru?.
Dan penulis pun mencari sumber dengan membuka KBBI dan mencari kata guru. Dalam KBBI tersebut guru diartikan yaitu orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.
Penulis masih belum puas dengan definisi guru yang ada di KBBI tersebut kemudian penulis mencari lagi makna yang filosofis dengan rasa kearifan lokal diantaranya di tanah sunda sering mendengar dari orang tua dulu "Guru teh digugu jeung ditiru" yang berarti guru itu akan diikuti kemudian ditiru.
Dari arti makna kata guru tersebut penulis masuk ke dalam diri dengan membawa kalimat yang menggelitik tersebut. Setelah direnungi kemudian diolah di dalam rasa sanubari penulis mendapatkan jawaban terkait menjadi guru berbeda dengan guru jadi yaitu:
1. Menjadi guru bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan
2. Menjadi guru bukan hanya memberi tahu kepada peserta didiknya
3. Menjadi guru bukan hanya terdaftar di DAPODIK
4. Menjadi guru bukan hanya meberikan sanksi
5. Menjadi guru bukan hanya profesi
tapi Guru jadi yaitu