Lihat ke Halaman Asli

Herry Gunawan

seorang pemuda yang peduli

Kenapa Masih Ada Pemaksaan Jilbab di Sekolah?

Diperbarui: 6 Agustus 2022   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dugaan Pemaksaan Jilbab - jogjapolitan.harianjogja.com

Pertanyaaan diatas mungkin menjadi pertanyaan semua orang, setelah mendengar praktek pemaksaan jilbab yang dilakukan seorang guru ke siswanya. 

Ironisnya, praktek pemaksaan tersebut dilakukan di SMAN 1 Bantuntapan Bantul Yogyakarta, di sebuah kota yang dikenal sebagai kota pendidikan dan kota budaya. 

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menonaktifikan kepala sekolah dan tiga guru yang diduga terlibat, sambil menunggur proses penyelidikan lebih lanjut.

Akibat paksaan tersebut, membuat siswa depresi dan memutuskan untuk pindah sekolah. Sekolah negeri semestinya mengedepankan semangat kebhinekaan. 

Karena Indonesia pada dasarnya adalah negara yang sangat beragam, tidak hanya dari sisi keyakinan, tapi dari sisi budaya, suku, dan bahasa pun juga banyak perbedaannya. 

Menghargai perbedaan menjadi sebuah keniscayaan yang harus dijunjung tinggi, terlebih di lembaga pendidikan.

Mengenalkan jilbab sejak dini pada dasarnya bagian dari pendidikan Islam. Namun memaksakan jilbab dalam sebuah lembaga pendidikan untuk maksud tertentu, tentu saja ini sangat disayangkan. 

Kok bisa? Karena dalam Islam sendiri tidak pernah memaksakan. Karena untuk mendapatkan hidayah, tentu butuh proses yang harus dihargai. Semuanya ada tahapannya.

Memang tidak mudah menanamkan kesadaran dalam menjalankan perintah agama secara ikhlas. Dan sebagai tenaga pengajar, tidak bisa menyederhanakan dengan langsung main paksa saja. 

Harus dicari solusi yang efektif dan beradab, sepertiyang dituntuntunkan dalam syariat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline