Lihat ke Halaman Asli

Herawati

Mahasiswi

Pengaruh Penggunaan Bahasa gaul dikalangan Generasi muda

Diperbarui: 2 Juli 2022   20:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia merupakan makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan sesamanya guna memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Karena itu, manusia tidak mungkin bisa hidup sendiri tanpa berinteraksi dengan orang lain. Bahasa menjadi salah satu unsur terpenting bagi berlangsungnya kehidupan manusia. Bahasa memiliki peran penting karena merupakan alat komunikasi manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Bahasa meliputi kata, kumpulan kata, klausa dan kalimat yang diungkapkan baik melalui lisan maupun tulisan.

Namun di era milenial ini, kecintaan generasi muda terhadap Bahasa terutama Bahasa Indonesia  yang merupakan Bahasa pokok dan pemersatu bangsa sudah kian berkurang. Seiring perkembangan zaman, generasi muda saat ini sering kali dikenal dengan generasi milenial. Pada saat ini generasi muda mendapatkan banyak kemudahan dalam mengakses informasi dari segala hal. Dengan begitu, orang-orang terutama generasi muda di masa sekarang cenderung menggunakan Bahasa gaul dari pada melestarikan Bahasanya sendiri.

Penggunaan Bahasa tidak baku (gaul) sering kali kita temui di kalangan generasi muda sekarang yang mengganggap bahwa penggunaan Bahasa baku dianggap kampungan. Mereka bahkan merasa malu ketika menggunakan Bahasa kebangsaannya. Munculnya pernyataan bahwa "Kalau tidak berbahasa gaul kita dikatakan kampungan" mempengaruhi para generasi muda sehingga menjadi malu untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat meningkatkan rasa Nasionalisme kita terhadap bangsa Indonesia.

Dewasa ini, tidak sedikit penggunaan Bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang dipergunakan  tersebut tentu tidak sesuai dengan kamus besar Bahasa Indonesia. Contohnya seperti kata ygy (ya guys ya), tbl (takut banget loh), mager (malas gerak), dan lain sebagainya. Hal ini sangat susah untuk mengembalikannya kepada semula karena sudah mendarah daging di kalangan anak muda. Di samping itu, banyak pula faktor lain yang mempengaruhi Bahasa Indonesia kita, salah satunya adalah faktor lingkungan yang dimana kita berada dalam lingkungan tersebut.

Setelah kita melihat masalah-masalah diatas seyogianya kita tersadar bahwa ternyata banyak kesalahan dalam pengucapan ketika kita berbicara dengan orang lain. Oleh karena itu, penulis mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi Bahasa Indonesia dengan cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline