Lihat ke Halaman Asli

Hera Veronica Suherman

Pengamen Jalanan

Aku Rindu Mencium Punggung Lenganmu

Diperbarui: 2 Desember 2022   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: bugphai@flickr.com

Aku Rindu Mencium Punggung Lenganmu

Sungguh berat beban
tersampir di pundak Bapak
dan jari-jemarinya sekeras besi
hari ke hari kerap mengetrik serta
memapas keras tebing-tebing kesukaran
dengan kerahkan segala daya dan upaya
menghadirkan bulir-bulir nasi di sangku
beserta lauk kendati seadanya agar
anak-anak dapat menyiuk, mengunyah
serta mamakannya diliputi kesyukuran

Ingin rasanya melerai beban
mengangkatnya barang sejenak
agar bapak dapat rehat jeda sesaat
selepas tunaikan tugas mulia
mengais rezeki menjemput nafkah
di atas muka Bumi-Nya nan amat luas
meski dalam dera letih namun
sepotong ikhlas hati tak pernah habis
tak kering layaknya daun menguning
yang mana helainya terpelanting

Serasa ingin mengambil alih
peran bapak agar bapak
di usianya yang telah sepuh
tak perlu lagi bekerja terlampau keras
mengucurkan peluhnya menderas
sederas doa-doa yang dihembuskan
dalam pinta yang teramat senyap
di antara khusyuk serangkaian munajat
di sela senyap tatkala malam menyelinap
ah bapak aku rindu teramat rindu

Mencium punggung lenganmu
penuh rasa takzim

H 3 R 4

Jakarta, 02/12/2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline