Bumantara Memerah Menyeduh Amarah
Bumantara memerah
menyeduh amarah
di tanah kebencian
berkerumun begundal tengik
haus kuasa dari pialang digdaya
saling bertikai lantas
tumbang jadi bangkai
naluri tamak berkembang biak
lapar yang tak pernah kenyang
terus menggelinjang
di antara tebasan klewang
kapak-kapak melayang
anak panah menerjang
di sela letusan peluru
dan di lecut cemeti
mencabik daksa bentala
tak peduli menghabisi
nurani terpancang
gunduk gunung congkak
hidupkan mangkak
kepala-kepala batu membatu
hati-hati mengeras
semua ada di sini
di tanah beraroma
kental kebencian
rakus menjilati
dan melumuri hati
dengan liur hasad
H 3 R 4
Jakarta, 09/09/2022