Lihat ke Halaman Asli

Hera Nisalia

Mahasiswa/Universitas Islam Raden Intan Lampung

Revitalisasi Industri Perikanan dengan Panel Tenaga Surya

Diperbarui: 30 Maret 2023   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar tenaga Surya di pulau pasaran. (Foto: Dokumetasi Pribadi/diambil oleh Hera Nisalia pada 28/03/2023)

LAMPUNG -- Ikbal salah satu nelayan kapal congkel di kelurahan kota karang, kecamatan teluk betung timur, Bandar lampung menyebutkan, ia memakai panel tenaga surya.

Penggunaan Penerapan Kapal Congkel Nelayan Di Laut Dengan Energy Terbarukan

Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan energi, pemanfaatan sumber energi terbarukan seperti energi matahari semakin diperlukan. 

Kalau di Indonesia, salah satu sektor yang membutuhkan energi yang cukup besar adalah sektor perikanan, khususnya para nelayan yang melakukan penangkapan ikan di laut. 

Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh para nelayan adalah keterbatasan akses terhadap sumber energi listrik saat berada di tengah laut, terutama pada malam hari ketika mereka memerlukan penerangan untuk menangkap ikan.

Menurut wawancara dengan Bapak Ikbal, penggunaan panel tenaga surya telah dilakukan selama 4 tahun. Tenaga surya yang diperoleh disimpan di dalam aki 100 ampere dan pengisiannya dilakukan secara otomatis.

Panel tenaga surya sebut bapak ikbal dimaksimalkan saat siang hari lalu disimpan pada aki. 

"Alat konverter khusus (kompa ce'elo) disiapkan untuk mengubah energi dan menyimpannya pada aki."

"(Itu) sehingga bisa digunakan untuk menyalakan lampu, mengisi baterai telepon seluler bahkan memasak air panas saat siang maupun malam karna daya penyerapannya yang otomatis mempermudah penggunaanya, Listrik tenaga surya juga akan mengurangi pemakaian solar," terang bapak ikbal, minggu (18/03/2023).

Banyak nelayan di Bandar Lampung mulai menggunakan panel tenaga Surya untuk memanfaatkan energi matahari sebagai sumber listrik di kapal mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline