Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Puisi: Puisi-puisi Mati

Diperbarui: 9 Maret 2021   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Foto Pexels

Puisi-puisi terpapar pandemi, terkonsentrasi di setiap ruangan isolasi bersahabat dengan sepi. Sementara pandemi setiap detik mengintip untuk mencekik setiap hembusan nafas kehidupan. 

Puisi-puisi terkapar di area paparan merah virus ganas, meregang nyawa. Berjuang dari himpitan kematian yang mendera jiwa menantang kehidupan. Ajal hanya tinggal menunggu waktu. 

Puisi-puisi mati namun sebagian lainnya tetap menatap masa depan dengan ceria. 

Hidup ini harus diperjuangkan walaupun hanya untuk menuju kematian. 

@hensa 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline