Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Fiksi Teenlit: Cerita Pendek Bunda

Diperbarui: 16 November 2020   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Foto Fimela.com 

Anita Putri adalah anak gadisku satu satunya yang baru berusia 18 tahun. Saat ini masih duduk di kelas 12 di sebuah SMA terkenal di Kotaku yang ada di jalan Blitung. 

Pada saat ini adalah masa-masa yang penuh dengan keindahan bagi Putri.  Masa remaja adalah masa yang paling indah, begitu kata sebuah lagu Koes Plus. Sebagai seorang Bunda, aku begitu bangga dengan anak gadisku ini. 

Bagaimana tidak, pada usia yang sangat belia ini, Putri sudah mampu mandiri. Bayangkan anak tunggal namun tidak manja. Fasilitas yang dapat digunakan Putri sebagai remaja masa kini sudah cukup lengkap. 

Ada sebuah mobil sport merk Jepang yang bisa Putri kendarai sendiri atau siap juga seorang driver yang sewaktu waktu bisa digunakan jasanya.  Kartu kredit sebuah Bank Nasional yang bisa digunakan untuk keperluan apa saja, shopping sepuasnya, kuliner sekenyangnya, memanjakan diri dan merawat kecantikan ke Beauty Center. 

Hampir semua kebutuhan seorang remaja sudah ada semua.  Ternyata semua fasilitas itu tidak sepenuhnya digunakan oleh Putri. Anak gadisku ini lebih memilih gaya hidup biasa saja seperti kebanyakan remaja kelas menengah kebawah. 

Putri pergi dan pulang sekolah hanya menggunakan motor matic Jepang. Kadang-kadang saja Putri minta diantar sopir atau kadang-kadang juga mengendarai mobil sendiri untuk keperluan tertentu saja.

Berbeda denganku dulu. Sewaktu seusia Putri, aku sebagai seorang gadis yang hidup dari kekayaan orang tua begitu menikmati fasilitas yang ada. Salahnya juga orang tuaku terlalu memanjakanku sehingga apa saja keinginanku selalu dikabulkan mereka. 

Wajar jika saat itu aku tumbuh bukan sebagai seorang remaja putri yang mandiri. Beruntunglah saat itu aku bertemu seorang pria yang bisa membimbingku dengan sabar menjadi mandiri, pria itu adalah yang sekarang menjadi suamiku, ayahnya Putri. 

Aku melalui masa masa kuliahku dengan prestasi. Jika saat ini posisi profesi kerjaku sangat baik itu karena prestasiku di bangku kuliah yang cemerlang. Melihat keseharian Putri,terus terang aku sudah  banyak belajar darinya, anak gadisku satu-satunya itu. 

Putri begitu matang dan dewasa dalam usia yang muda memiliki kecantikan jiwa yang luar biasa. Berbicara kecantikan Putri secara fisik, jangan tanya karena ibunya juga dulunya cantik he he he. Bahkan sekarangpun masih tetap cantik tapi itu kata suamiku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline