Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Garuda U-19 Vs Timor Leste, Benar Kata Orang Laga Pertama Selalu Sulit

Diperbarui: 7 November 2019   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selebrasi Fajar Fathur Rahman (Foto PSSI.org)

 

Perjuangan Timnas Indonesia U-19 dalam meraih tiket ke putaran final Piala Asia U-19 di Uzbekistan 2020 baru saja dimulai. Mereka menjalani laga perdananya melawan tim Kuda Hitam, Timor Leste, Rabu (6/11/19) di Stadion Madya Senayan Jakarta.

Garuda Nusantara menang 3-1 atas lawannya berkat 2 gol dari Fathur Rahman dan sebuah gol David Maulana, sedangkan gol Timor Leste berasal dari Mouzinho de Lima melalui tendangan penalti. 

Fakhri bersyukur karena skuadnya bisa mendapatkan tiga poin di laga pertama ini. Seperti diakuinya bahwa laga pertama selalu sulit bagi tim manapun.

"Syukur Alhamdulillah pada laga pertama kami bisa mendapatkan tiga poin. Di mana-mana laga pertama itu tidak mudah, namun pemain berhasil menghadapi tekanan dalam lapangan," kata Fakhri usai laga seperti rilis PSSI.org (6/11/19).

Berkaitan dengan laga perdana ini Fakhri menilai tentang kekhawatirannya dengan faktor mental anak-anak asuhnya. Hal ini terjadi karena harapan besar dari masyarakat yang mengunggulkan tim asuhannya menang besar dari Timor Leste.

Walaupun pada awal laga mereka masih merasakan tekanan harus menang besar apalagi Timor Leste berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di babak kedua. Namun akhirnya hal tersebut berangsur normal.

Mereka bisa mengatasi semua tekanan faktor mental yang sempat dikhawatirkan. Dua gol dibabak kedua dari Fajar Fathur Rahman dan David Maulana menjadi bukti tekanan mental tersebut sudah hilang.

Fakhri Husaini melakukan pergantian pemain yang membuat perbedaan. Sutan Zico ditarik dan dimasukkan Supriadi. Keluarnya Zico yang tadinya berposisi striker, posisinya ditempati Bagus Kahfi sementara posisi sayap yang ditinggalkan Bagus diberikan kepada Surpiadi.

Pergantian cerdas ini membuat serangan Indonesia semakin tajam. Apalagi Timor Leste harus bermain dengan sepuluh pemain karena kartu merah yang diterima pemainnya. Permainan keras Timor akhirnya berujung kartu merah pada menit ke-58, gegara tendangan kungfu kepada Bagus Kahfi oleh Nelson Pinto.

Selepas kartu merah tersebut tampaknya Garuda Nusantara hanya tinggal menunggu waktu saja untuk mencetak gol tambahan. Beberapa peluang mereka dapatkan salah satunya tendangan keras Beckham Putra yang membentur mistar. Bola muntah kembali ke lapangan lalu dimanfaatkan oleh sundulan Bagus Kahfi tapi kembali membentur tiang gawang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline