Lihat ke Halaman Asli

Belanja Seputar Lebaran Sesuai Skala Prioritas

Diperbarui: 7 Mei 2021   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: amp.kompas.com

Penerimaan THR atau Tunjangan Hari Raya merupakan momen yang paling ditunggu oleh para pegawai atau karyawan. Tak jarang, sebelum menerima uang tunjangan ini, sebagian dari kita sudah merencanakan belanja apa saja yang diperlukan untuk menyambut datangnya hari Raya Idul Fitri.

Namun, dengan adanya kebijakan Pemerintah yang melarang mudik, buka bersama, open house, kegiatan halal-bihalal, dan sejenisnya tentu sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kebiasaan berbelanja menjelang hari raya.

Hal ini patut kita sadari, mengingat bahwa angka penderita Covid-19 di Indonesia masih relatif tinggi. Agar tidak menimbulkan cluster maka sebagai warga negara yang baik sudah selayaknya kita mematuhi anjuran Pemerintah tersebut.

Ada 2 hal yang patut kita ingat dalam penggunaan uang THR atau Tunjangan Hari Raya ini. Pertama, hendaknya kita tidak pernah membeli atau memaksa untuk membeli sesuatu sebelum yang tersebut berada di tangan kita.

Yang kedua, sebaiknya tidak segera membelanjakan uang THR atau Tunjangan Hari Raya yang sudah ada di tangan. Membuat daftar prioritas terhadap kebutuhan yang akan kita beli akan menjadi langkah bijak.

Apabila dua hal tadi telah dilakukan maka anda tidak akan terjebak dalam situasi dimana uang telah habis digunakan sementara kebutuhan yang lebih utama justru terabaikan.

Menyusun prioritas belanja kebutuhan seputar hari Lebaran akan membantu kita dalam mengatur keuangan secara tepat.

Saya pribadi membuat skala prioritas belanja dengan menempatkan kebutuhan berzakat/bersedekah dalam urutan yang teratas. 

Pengeluaran zakat fitrah (2,5 kg beras) tiap kepala dalam suatu keluarga untuk diberikan kepada mereka yang berhak. Akan lebih baik jika kita menambahkan dengan barang kebutuhan pokok lain (sembako) dan uang.

Pemberian sedekah, infaq, zakat, dan sejenisnya dapat kita lakukan baik secara konvensional ataupun online. Khusus zakat, saya lebih suka memberikan langsung kepada penerima yang biasanya saya cari dari mereka yang tinggal di seputar lingkungan saya.

Urutan selanjutnya, mempersiapkan kebutuhan belanja untuk keperluan tasyakuran dengan berbagi makanan kepada tetangga dan keluarga besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline