Lihat ke Halaman Asli

Hendra Fokker

TERVERIFIKASI

Pegiat Sosial

"Trust Issue", Tantangan bagi Pemilih Pemula?

Diperbarui: 7 Juli 2023   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi trust issue (sumber: dokpri edited by canva)

Trust issue, yang dimaknai dalam persepsi masalah kepercayaan, kiranya dapat menjadi abstraksi dari perkembangan politik yang faktual belakangan ini. Khususnya perihal pemilu dan kesempatan bagi para pemilih pemula untuk memberikan hak suaranya. 

Masalah kepercayaan dengan para kandidat atau kontestan pemilu ini berkembang seiring masifnya informasi dari berbagai berita.

Narasi bertendensi negatif dan unsur saling memberi presenden buruk, kiranya telah sampai pada persepsi trust issue. Parahnya, hal ini diakomodir sebagai bagian dari upaya mendapatkan animo positif dari konstituen. 

Bukan justru membangun kesadaran politik yang edukatif dalam proyeksi demokratisasi. Inilah yang patut digarisbawahi oleh berbagai elemen pendukung politisasi publik.

Kita analisis saja dampak dari trust issue yang berkembang jadi sikap apatis secara politis. Bahkan dapat membangun narasi anti politik menjadi gerakan golput. 

Nah, golput inilah yang jadi masalah dalam sebuah ritus pemilu. Dimana potensi terbesar ada pada kalangan pemilih pemula. Dalam potensi yang dapat secara masif membesar jadi gerakan politik puritanistik.

Jika dalam teori politik dijelaskan bahwa ukuran kepercayaan menjadi hal utama dalam membangun pemerintahan. 

Maka tentu kehadiran kelompok yang membawa trust issue, dapat menjadi tantangan terbesarnya. Yakni melalui penggiringan opini yang memberi konsekuensi negatif terhadap kepercayaan umum. Khususnya ketika hendak memberikan hak suaranya.

Entah melalui persoalan personal dari para kandidat, atau terkait dengan kebijakan publik yang kerap dikaitkan bersama dampak persoalan sosial. Dengan tujuan membangun rasa tidak percaya terhadap para tokoh yang tengah berkompetisi. 

Terlebih jika hal tersebut dimotori pula oleh simpatisan dari masing-masing kandidat. Hingga membuat rasa kepercayaan publik hilang, akibat dari berbagai macam polemik politik yang terbangun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline