Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Kesiapsiagaan Pengelola Gedung Mengatasi Kebakaran

Diperbarui: 23 Agustus 2020   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi gedung terbakar. (Foto: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Kebakaran Gedung Kosgoro

Berdebar menyaksikan kebakaran Gedung Kosgoro lantai 16 -20  di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, pada hari Senin 9 Maret 2015, sekitar pukul 18 sampai tengah malam, bahkan sumber api masih menyala pada pagi hari Selasa 10 Maret 2015.

Pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta menurut pengamatan saya cukup cepat bertindak, walaupun kedatangan mobil sky-lift yang mampu menjangkau gedung tinggi terasa lambat, karena sky-lift tersebut diparkir di daerah Ciracas, Jakarta Timur.

 Sehingga pemilik gedung, pak Hayono Isman menyatakan kekecewaannya akibat keterlambatan kedatangan sky-lift kebakaran merembet sampai ke lantai 20.  Patut disyukuri kebakaran akhirnya dapat diatasi, pada hari Selasa pagi api telah dapat dijinakkan oleh pasukan Pemadam kebakaran DKI Jakarta.

Fasilitas Keselamatan Bila Terjadi Kebakaran

Saya ingin berbagi pengalaman bagaimana menyiapkan kesiagaan terhadap bahaya kebakaran di sebuah gedung bertingkat 8 di Jakarta Pusat, tentu jauh lebih pendek dibanding Gedung Kosgoro, namun menyiapkan kesiagaan menghadapi keadaan darurat terutama kebakaran, prinsipnya sama saja.

Pemilik atau pengelola gedung bertingkat pada dasarnya saat membangun gedungnya harus mendapat izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari pihak Pemda DKI Jakarta. 

Desain gedung pasti diperiksa  bukan hanya dari sisi konstruksinya, namun juga dari sisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), misalnya jika terjadi kebakaran, gedung harus mempunya tangga darurat yang kedap api dan asap. 

Gedung harus memasang detektor asap atau panas untuk early warning system adanya bahaya kebakaran, detektor tersebut akan memicu sirene pertanda ada panas atau asap yang kemungkinan berasal dari kebakaran di gedung tersebut. Peralatan yang canggih akan memerintahkan semprotan air secara otomatis di lantai tempat terdeteksinya kebakaran.

Peralatan lain yang harus disiapkan melekat dengan pembangunan gedung adalah tersedianya hydrant, di halaman depan atau belakang bangunan,  sprinkler disiapkan di setiap lantai sebagai antisipasi memadamkan api bila terjadi kebakaran, sampai pakaian anti api untuk petugas internal.

Upaya Pencegahan Kebakaran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline