Lihat ke Halaman Asli

Hilangnya Kegelapan

Diperbarui: 14 Juli 2023   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berlari di kegelapan
Tanpa arah serta tujuan
Hanya satu yang kuharap
Untuk menggapai cahaya terang
Tapi tidak juga kudapatkan

Dimana ketenangan jiwa yang dulu
Yang menarik senyum di bibirku
Yang ada sekarang hanya kelam
Api cinta di jiwa telah padam
Tanpa kudapat sebuah jawaban

Kudengar hatiku menjerit
Memprotes segalanya tentangku
Yang menyimpan gundah besar
Di dalam segumpal daging yang lemah
Aku kehilangan Sang Pelapang Hati

Aku tersesat terlalu jauh
Hingga tidak tau jalan pulang
Yang dapat kudapatkan dengan mudah
Karna ada pada jarak pandang
Tapi mataku telah buta

Berapa lama aku tak menghadap
Menghadap Tuhan dalam sujud
Sudah berapa lama tak terucap
Kalam Ilahi dengan khitmad
Aku menangis menyadari itu

Wahai Sang Maha Pengampun
Walau kuyakin dosaku melimpah
Tidak pantas atas pengampunan
Tapi kuyakin Engkau Maha Pemurah
Dengan segala pasrah kubersujud

Kesadari atas semua kesalahan
Atas jiwa yang lemah ini
Jika tanpa nyala api cinta
Cinta yang menerangi jalanku
Maka damai adalah musuhku

Hahahaha..... aku tertawa
Dan akupun menangis
Haru tercampur rasa cita
Kusiap melewati liku berbatu
Karna Tuhan tlah ada di hatiku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline