Lihat ke Halaman Asli

H.Asrul Hoesein

TERVERIFIKASI

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Jokowi Vs Surya Paloh? NasDem Harus Tarik 3 Menterinya sebelum di Reshuffle

Diperbarui: 29 Oktober 2022   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum NasDem Surya Paloh. Sumber: Antara/Yudhi Mahatma

Kalau Surya Paloh menarik menterinya, berarti lebih mengedepankan integritas daripada kekuasaan. Dari sikap tersebut rakyat akan simpati di Pemilu, daripada bertahan menunggu di reshuffle Presiden Jokowi. Jadi mundurlah sebelum di reshuffle, karena pasti terjadi reshuffle diahir permainan kandidasi Pilpres 2024.

Setelah NasDem melakukan deklarasi Anies Baswedan sebagai Capres 2024 versi NasDem non koalisi, berarti NasDem sudah secara depakto berseberangan dengan Presiden Jokowi, sudah susah dua tokoh ini untuk bicara obyektif untuk kepentingan bangsa dan negara.

NasDem adalah pendukung Pemerintahan Presiden Jokowi, bersama PDI-P, Golkar, PPP, PAN, PKB. Gerindra punya cerita lain (saya akan buat artikel khusus antara Jokowi dan Prabowo).

Sementara kita tahu bersama bahwa Presiden Jokowi tidak satu arah dengan Anies Baswedan, berarti NasDem setelah deklarasi Anies otomatis kaki Surya Paloh sebagai Ketum NasDem berada di dua kaki.

Kendati mendukung Anies, Surya Paloh mengaku partainya akan tetap mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga selesai masa jabatan.

Tapi itu hanya retorika politik, jadi sebaiknya Surya Paloh, demi integritas, sebaiknya tarik menterinya di Kabinet Jokowi-Ma'ruf yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menteri Pertanian (Mentan) dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK).

Karena kalau Surya Paloh bertahan dan tidak menarik tiga menterinya di Kabinet Indonesia Maju (KIM) tersebut, artinya satu sisi berlawan Presiden Jokowi dan di lain sisi tetap mau ambil enaknya.

Walaupun Surya Paloh mengatakan masih mendukung Pemerintahan Jokowi, tapi secara depakto tidak lagi dan pasti sudah ada jarak antara Jokowi dan Surya Paloh.

Kalaupun NasDem menarik diri dari Koalisi Indonesia Maju, tidak ada pengaruh juga jumlah suara di DPR RI untuk mendukung kebijakan Presiden Jokowi sisa kurang dua tahun lagi.

Partai Nasdem yang punya tiga menteri di kabinet Jokowi-Maruf sedang digoyang isu reshuffle. Foto/SINDOnews

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline