Lihat ke Halaman Asli

Four Leaf Clover Part 1 | 06 Duka Sang Model (03)

Diperbarui: 3 Maret 2017   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ya ampun aku sedih banget Nen. Rico enggak masuk“ Rintih Eva dengan manja ke Nena.

“Iya Va, aku juga. Kenapa ya dia” Nena merasa khawatir.

“Udah kalian jangan berlebihan menganggapinya. Kan tadi dia izin gak masuk karena mengantar orang tuanya di bandara” Rojak menenangkan dua sahabatnya itu

“Kita cari makan aja gimana sekalian belajar” Ajak Sena ketiga temannya dan tidak mau membahas hal kemaren. Ia hanya tak mau teman-teman di luar mereka tahu soal kejadian kemaren.

Merekapun pergi ke sebuah cafeyang nyaman untuk ngobrol santai dan belajar. Sena teringat jika ia harus membeli cemilan titipan kakaknya yang kebetulan tidak jauh dari cafeitu. Iapun meminta izin ke teman-temannya untuk membeli cemilannya dan mereka mengiyakan.

Sayang saat Sena berjalan ke toko tersebut ternyata cuaca gelap dan matahari tak menampakan batang hidungnya karena tertutup awan hitam. “Huuffttt bakalan ujan ni” guturnya dalam hati. Dia pergi ke toko tersebut dengan jalan kaki. Ternyata cukup jauh toko tersebut dari cafe jika ditempuh dengan jalan kaki, Sena sampai ngos-ngosan.

Karena tak mau terjebak hujan iapun bergegas masuk toko dan membeli cemilan. Iapun langsung membayarnya di kasir. Sayang, hujan lebih dahulu datang sebelum Sena keluar dari toko itu. Dengan terpaksa ia meneduhkan badannya di pinggir toko tersebut yang kebetulan ada rest area.

Saat mau berjalan ke rest area, pandanganya terfokus pada cowok yang ia kenal sedang duduk sambil mengeluarkan asap rokok lewat hidungnya dengan pandangan lurus melihat air yang berjatuhan ke tanah.

“Kenapa aku selalu ketemu dia kacau dan moment hujan” guturnya sambil berjalan menuju tempat duduk cowok itu yang kebetulan kosong sedangkan tempat duduk yang lain sudah penuh.

Cowok tersebut ternyata tidak sadar ada seseorang yang duduk disebelahnya karena fokus merokok dan melamun.

Sena merasa risih dengan asap rokoknya “Ric, matiin rokokmu aku terganggu” Katanya ketus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline