Hiruk piruk dinamika politik nusantara dan menuju pesta demokrasi di Indonesia melalui pemilihan umum yang insyaAllah akan dilaksanakan pada tahun 2024 nanti akan menjadi sejarah pergantian pucuk pemimpin masa reformasi era 4.0 menuju 5.0.
Momentum pemilihan Presiden dan wakil presiden nanti akan menjadi intrumen dan investasi nasib dan peradaban bagi bangsa, yang hampir seperempat milyar penduduknya.
Indikator pemimpin dan kepemimpinan menjadi faktor kunci bagi keberhasilan atau sebaliknya keterpurukan sebuah bangsa karena pada mereka lah kendali bangsa ini diarahkan ke jalan yang diinginkan.
Lalu, bagaimanakah kepemimpinan ideal bagi Indonesia di masa depan pada era 5.0 nanti dalam menghadapi segala macam tantangan zaman? Kepemimpinan baru yang membawah Indonesia menjadi negara besar di dunia, diharapkan lahir melalui momentum pada pemilihan umum 2024 nanti.
Kepemimpinan ini bukanlah kepemimpinan transaksional yang muncul sebagai bentuk bargaining partai politik dalam menempatkan orang-orangnyapada pusat kekuasaan, akan tetapi para pemimpin yang memiliki dedikasi besar untuk mengubah kondisi bangsa dan negara menjadi satu kekuatan dunia yang disegani.
Oleh karena itu kepemimpinan trasformatif menjadi satu pilihan bagi mewujudkan Indonesia baru yang memberi kemaslahatan bagi seluruh masyarakat.
Kepemimpinan yang ideal bagi masa depan Indonesia tidak cukup hanya dicirikan sebagai pemimpin yang mampu membawa kemaslahatan bagi masyarakat tetapi dia juga harus memiliki budi pekerti luhur. Pemimpin yang sukses pada zamannya namun ternyata dibalik itu telah melakukan berbagai macam kesalahan dan tindakan melanggar etika yang baru terbongkar ketika tidak berkuasa.
Oleh karena itu pemimpin ideal adalah mereka yang mampu memimpin dengan sukses dan berkarakter mulia.
Moderasi Kepemimpinan Trasformatif
Kepemimpinan transformatif merupakan salah satu tipe cara mengelola organisasi yang ideal bagi Indonesia masa depan. Kepemimpinan transformatif sering dipertentangkan dengan kepemimpinan transaksional.