Lihat ke Halaman Asli

Harry Ramdhani

TERVERIFIKASI

Immaterial Worker

Perihal Mereka yang Menjaga Pintu-pintu

Diperbarui: 11 Juli 2016   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: pixabay.com

Ada berapa jenis penjaga pintu yang kamu tahu? Apa saja, baik itu semacam profesi atau bukan. Penjaga pintu air katulampa. Apa lagi? penjaga pintu sebuah pertunjukan. Masih ada? Saya tawarkan satu yang baru: penjaga pintu kereta.

Semua tentu ada fungsi maupun manfaatnya. Penjaga pintu air katulampa, misalnya.

Saya akan memulainya dengan sebuah pertanyaan yang lain: Seberapa sering kalian mencaci atau mendengar cacian kepada Bogor setiap musim banjir melanda Jakarta?

Kalian tahu, ada seorang yang setiap harinya menjaga ketinggian air di Bogor sana, di pintu air katulampa. Letaknya ada di sekitaran Tajur. Familiar dengan kata "Tajur", bukan? Ya, tempat wisatawab menghabiskan uang saat liburan untuk membeli oleh-oleh khas Bogor dan tas dengan harga yang amat miring.

Teman saya, sewaktu kuliah dulu, sudah menjadi wartawan di beberapa media di Bogor dan kontributor untuk media-media nasional yang berdomisili di Jakarta. Setiap musim hujan, siang atau malam, ada yang selalu ia jadikan tempat liputan: mendatangi seorang Pak Tua di pintu air katulampa. Apa pun kabar yang teman saya kirim, berupa berita tentu saja, penduduk Jakarta selalu berdoa supaya air tidak mencapai batas ketinggian.

Pernah satu malam, ketika hujan sedang lucu-lucunya, saya dan teman saya sedang ngopi-ngopi asyik di sanggar teater. Kopi itu baru saja diseduh. Asapnya masih mengepul di bibir gelas. Tak lama ada pesan masuk ke telepon genggam teman saya, dari penjaga pintu air di katulampa, katanya. Ia pergi meninggalkan saya dan dua gelas kopi yang masih panas. Itu, seingat saya, saat di mana Jakarta sedang sering-seringnya hujan, tapi tidak banjir.

"Gue sama Pak Tua kalo lagi hujan gini gak kenal libur," kata teman saya sebelum ia pergi liputan.

Lalu, penjaga pintu sebuah pertunjukan. Ini saya rasa penting. Pernah kamu datang ke sebuah pementasan teater atau show stand-up comedy, kemudian ketika di tengah acara berlangsung masuk salah dua penonton lewat di depanmu, mengahalangi pandanganmu pada pertunjukan yang sedang kamu tonton? Betapa menyebalkannya mereka yang datang terlambat itu. Selain menghalangi, juga merusak konsentrasi.

Penjaga pintu sebuah pertunjukan tidak perlu berbadan besar, berkulit gelap dan menakutkan.

Seorang yang menjaga pintu sebuah pertunjukan mesti punya beribu alasan untuk tidak mengizinkan masuk para penonton yang terlambat. Ia sadar, meski akan dicaci, tapi tanggung jawabnya pada penonton yang datang tepat waktu juga mesti dihargai.

Kepadanya, rasa-rasanya saya ingin selalu mengucapkan terimakasih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline