Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Sering Sakit Kepala?

Diperbarui: 12 November 2020   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Banyak pasien datang ke klinik dengan keluhan bermacam-macam terutama sakit kepala. Sering sekali pasien mengeluh,  “Dok, saya sakit kepala, pegal-pegal, pusing,” dan sebagainya. Atau datang hanya dengan keluhan sakit kepala saja.

Karena diagnosis  sakit kepala sangat beragam maka kita perlu menanyakan pertanyaan untuk menentukan arah terapi nanti. Pertama tentu kita harus mencari tahu dulu seperti apa tipe sakit kepalanya. Apakah berdenyut? Seperti terikat? Atau ditusuk2? Diseluruh kepala? Atau sebagian. 

Selain itu perlu dilihat ada factor pencetus atau yang memperingan. Misalnya saat saat melihat cahaya terasa sakit, atau saat istirahat jauh berkurang. Perlu juga dicari tahu apakah pasien tersebut memiliki penyakit penyerta seperti darah tinggi, penyakit gula, penyakit mata, dan sebagainya.

Salah satu tipe sakit kepala adalah Tension Type Headache.  Tipe ini memiliki ciri nyeri seperti diikat yang berlokasi pada bagian belakang kepala sebelah kanan/kiri dan tidak diperberat dengan aktifitas rutin. Biasanya memiliki intensitas ringan dan tidak sampai menggangu aktifitas. Lamanya biasanya paling cepat sehari dengan obat warung yang pasien beli dan paling lama 3 hari dan tidak ada mual/muntah.

Pertanyaannya kenapa ya sering sakit kepala?

Tipe ini terjadi terutama karena stress. Stres dapat menyebabkan kontraksi otot leher dan kulit kepala, meskipun tidak ada bukti yang menegaskan bahwa asal nyeri adalah kontraksi otot yang berkelanjutan.

Faktor Resiko :

-Stres dan / atau kecemasan

-Postur yang buruk

-Depresi

-Masalah psikologis atau sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline