Lihat ke Halaman Asli

Harmoko

Penulis Penuh Tanya

Menghargai Proses Hidup, Bukan Sekadar Menunggu Hari

Diperbarui: 12 September 2025   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Setiap orang punya "hari besar" dalam bayangannya. 

Ada yang menunggu saat promosi datang, ada yang menunggu saat bisnisnya sukses, ada juga yang menunggu momen hidup berubah drastis karena satu kesempatan emas. 

Namun pertanyaannya: apakah kita sudah benar-benar menghargai proses hari ini, atau kita hanya sibuk menunggu "hari besar" yang entah kapan datang?

Sejujurnya, menunggu itu lebih mudah daripada bergerak. Menunggu membuat kita bisa bermimpi, berandai-andai, bahkan memelihara harapan. 

Tapi terlalu lama menunggu justru bisa jadi jebakan. 

Kita sering lupa bahwa setiap "hari besar" sejatinya dibangun dari kumpulan hari-hari kecil yang dijalani dengan konsisten.

Apakah promosi datang begitu saja, atau karena kerja keras yang diam-diam kita lakukan setiap hari? 

Apakah bisnis sukses muncul tiba-tiba, atau karena keputusan-keputusan kecil yang terus kita ambil walau hasilnya belum terlihat?

Proses sering kali membosankan. Tidak ada sorak-sorai. Tidak ada tepuk tangan. Tidak ada panggung megah. 

Hanya ada kita, meja kerja, dan tugas-tugas yang harus dibereskan. Namun justru di situlah semangat diuji.

Coba bayangkan kalau seorang penulis hanya menunggu "buku best seller"-nya lahir, tanpa mau duduk menulis satu halaman pun setiap hari. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline