Lihat ke Halaman Asli

Harfei Rachman

An Un-educated Flea

Cerita Saya dan Sedikit Tentang Gala Premiere Wiro Sableng

Diperbarui: 31 Agustus 2018   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Senin sore saat itu saya tengah mengejar waktu dari rumah saya di Barat Jakarta menuju ke Epicentrum, Rasuna Said, Jakarta untuk menghadiri Gala Premiere Wiro Sableng. Namun walau jalanan di Jakarta saat itu tenGAH lenggang, karena adanya Ganjil Genap, Saya tetap telat kesana akibat salah perkiraan waktu. 

Saya tiba di tempat tersebut pada pukul setengah lima, saya terlambat setengah jam dari waktu yang seharusnya. Sedikit kecewa, namun saya diminta oleh panitia kala itu duduk dimana saja atau sering disebut free seating. Dan apesnya, saya mendapat tempat duduk tiga dari depan.

Namun ketika saya baru duduk, saya melihat Sang Wiro Sableng yang sudah dewasa yang diperankan Vino G. Bastian dan Sinto Gendeng yang diperankan idola saya dalam dunia teater, Ruth Marini. 

Walau ini film pertama buat dia, tapi Ruth Marini menunjukkan kualitasnya sebagai aktris mumpuni. Chemistry-nya dengan Vino mampu membuat penonton tertawa dan terhibur. Jokes-jokes di film ini juga sangat lepas dan menghibur, Vino mampu bermain lepas, dan cocok menjadi karakter yang sableng. Sangat berbeda saat dia bermain di film Warkop DKI yang menurut saya pribadi, sedikit garing walau dia bermain penuh dengan totalitas.

Dok. Pribadi

Tak hanya itu, aktor yang juga melakukan debutnya yaitu Fariz Alfarazi juga mampu menyatu dengan Vino G. Bastian dan Sherina Munaf. Namun, sejujurnya saya paling terpukau oleh akting Andi /Rif yang sedari awal saya tidak menyadari kalau dia juga bermain di film ini. Selain komedi-komedi yang mengocok perut, film ini juga menawarkan aksi-aksi yang membuat para penonton berdecak kagum. 

Walau CGI dalam film ini menurut saya biasa saja, walau Lifelike Picture selaku PH juga berkerja sama dengan 20th Century Fox. Untungnya Angga Sasongko cerdas dan lebih menawarkan unsur-unsur drama, komedi dan aksi silat khas Indonesia. Dan ada beberapa bagian yang saya rasa komposisi musik dalam film ini tidak cocok dengan adegan-adegan dalam film tersebut.

Sejujurnya, saya tidak etis menilai film ini secara utuh karena saya tidak menonton sejak awal. Namun film ini memang masih bisa dinikmati walau menurut saya masih belum sesempurna yang saya kira. 

Dan jangan berdiri dari kursi anda setelah film selesai, karena ada kejutan setelah credit scene layaknya film-film Marvel. Apakah  Wiro Sableng akan menjadi film tersukses tahun ini dalam Box Office Indonesia? We will see.

Dok. Pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline