Lihat ke Halaman Asli

Suharto

Penulis lepas

Warung Kelontong Idaman Pembeli

Diperbarui: 27 November 2022   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah sudut ruang pajang pada warung kelontong (pixabay.com)

Tendensi Ekonomi

Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan warung kelontong mulai dijalankan oleh seseorang. Namun satu hal yang pasti, warung kelontong muncul karena pemiliknya punya tendensi ekonomi, yaitu menambah pemasukan uang agar roda kehidupan keluarganya tetap berputar.

Fenomena

Munculnya warung kelontong di daerah bukanlah fenomena baru. Dimana ada pemukiman, disitu pasti ada warung kelontong. Keberadaan warung kelontong pada suatu tempat ibarat bunga-bunga di taman. 

Namun kalau munculnya warung kelontong seperti jamur di musim hujan, itu memang sesuatu yang mengejutkan. Apalagi jika dalam radius 1 kilometer ada lebih dari 5 warung kelontong!

Jam Buka

Hal yang mengejutkan lagi adalah jam buka warung kelontong saat ini yang nantinya nonstop alias tak pernah tutup! Suatu terobosan baru untuk melayani pembeli sampai jam berapa pun. Luar biasa!

Persaingan

Hal yang menyehatkan bagi tumbuh kembangnya warung kelontong justru karena adanya daya saing. Jika tak ada persaingan, tentu pengelolanya malas berpikir. Akhirnya tak ada kreativitas untuk membenahi warung kelontongnya supaya eksis.

Persaingan apa yang menyehatkan? Hal utama dalam persaingan warung kelontong adalah soal harga. Tak bisa dipungkiri, harga murah menjadi prioritas orang untuk membeli suatu barang. Maka warung kelontong mesti menjual barang dagangan dengan harga murah jika ingin memikat pembeli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline