Lihat ke Halaman Asli

Carilah Dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya: Allah Memelihara

Diperbarui: 2 Mei 2024   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi carilah dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya. (Sumber gambar: Bible.com)

"(TB) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (BIMK) Jadi, usahakanlah dahulu supaya Allah memerintah atas hidupmu dan lakukanlah kehendak-Nya. Maka semua yang lain akan diberikan Allah juga kepadamu." (Matius 6:33).

Sejak kejatuhan manusia pertama (Adam) ke dalam dosa, maka semua manusia telah berdosa, sehingga fokus manusia dewasa ini (baik pada masa lampau), cenderung ke hal-hal duniawi (dengan kata lain hanya membuahkan dosa semata, sebab manusia telah terpisah dari Allah, karena dosa).

Masa Kain terkenal dengan pembunuhan. Kain iri kepada adik kandungnya, Habel, karena hal memberi persembahan kepada Allah. Allah lebih mengindahkan persembahan Habel, sehingga membuat Kain sangat panas hati, hingga melakukan pembunuhan berencana terhadap adiknya tersebut. Inilah dosa pembunuhan berencana pertama dalam sejarah peradaban manusia--Kain "the killer plans".

Masa Nuh, semua manusia, hati (dan pikirannya) selalu identik dengan kejahatan semata di mata Allah. Hingga pemusnahan manusia pun terjadi oleh Allah melalui banjir besar di seluruh dunia. Masa Nuh inilah dikenal dengan air bah.

Masa Nimrod dikenal dengan pembangunan menara Babel. Menara yang dibangun oleh orang-orang yang telah bersepakat untuk mencari (ketenaran) nama melaluinya. Tetapi TUHAN Allah tidak menghendakinya. Allah membatalkan keinginan-keinginan manusia pada masa Nimrod yang keduniawian.

Masa raja-raja Israel. Pada masa kerajaan Isreal, baik kerajaan Israel Utara (Yehuda) maupun kerajaan Israel Selatan (Samaria), hampir semua raja-raja yang memerintah identik dengan penyembahan berhala. Inilah bangsa yang dikenal dengan istilah "bangsa yang tegar tengkuk" dalam sejarah peradaban dunia.

Hingga pada masa Yesus, masa dimana Yesus memulai pelayanan-Nya dengan berkhotbah di bukit. Yesus berkhotbah kepada orang-orang yang mengikuti Dia, termasuk kepada para keturunan Israel dan kepada para murid (rasul-Nya). Setelah Yesus selesai berkhotbah di bukit dengan sabda-sabda bahagia-Nya, Yesus pun memberikan pengajaran-pengajaran mengenal hal-hal praktis tentang menjalani kehidupan tanpa terlepas dari hidup bersekutu dengan Allah.

Saat Yesus mengajar orang-orang yang mengikuti Dia, Yesus tahu bahwa hati dan pikiran semua orang yang mendengar pengajaran-Nya tersebut masih terfokus akan hal-hal duniawi. Masih kuatir akan makanan dan minuman. Masih kuatir akan pakaian.

Yesus sangat tahu (sebab Dia Allah yang maha tahu dalam natur-Nya sebagai ilahi) isi hati dan pikiran mereka, hingga Yesus pun mengucapkan kalimat yang sangat indah untuk menghibur dan memerintah mereka dengan berkata: "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Refleksi:

* Apakah selama hidup Anda, hati dan pikiran Anda lebih mendominasi ke hal-hal duniawi daripada ke hal-hal sorgawi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline