Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Ayahku Seorang Tukang Cukur Rambut

Diperbarui: 16 September 2021   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi ayahku seorang tukang cukur rambut. (pixabay.com/Renee_Olmsted_Photography)

Ayahku bekerja sebagai tukang cukur rambut khusus untuk kaum laki-laki. Profesinya itu telah digeluti sejak ia lulus dari sekolah menengah atas atau sudah lebih dari dua puluh lima tahun lamanya.

Ia tak menyangka bahkan mungkin ayahku tak pernah menyadarinya bahwa kebiasaan teman-teman sebayanya dulu yang sering memintanya untuk mencukur rambut mereka yang akhirnya menjadikan ayahku begitu mahir dan berpengalaman dalam hal tersebut. 

Apabila ada seorang kawan yang memintanya untuk di cukur rambutnya, ayahku dengan senang mengerjakannya dan kadang-kadang ayahku menjadikan rambut temannya itu sebagai bahan percobaan dengan model potongan rambut yang aneh dan tidak biasanya.

Seperti gaya model rambut kreasinya yaitu cepak ngehe, plontos ababil, jambul rintintin dan lain sebagainya.

Namun tak ada satu pun dari mereka yang protes justru senang dengan gaya potongan rambut kreasi ayahku yang aneh dan unik.

Mencukur rambut gaya apa saja ia bisa bahkan di kerjakannya sambil menutup mata begitulah kiranya ayahku yang sangat ahli di bidangnya.

Berawal dari situlah ayahku memberanikan diri untuk menyewa sebuah tempat kecil yang sederhana tepatnya di sebelah kanan perempatan jalan menuju sebuah pasar tradisional tak jauh dari tempat kami tinggal.

Tempat yang sederhana itu menjadi "kantor" tempat ayahku bekerja dari bujangan hingga ia mempunyai anak dua dan kini salah satunya telah lulus menjadi sarjana Ekonomi. 

Tempat cukur rambut ayahku sangat di kenal banyak pelanggannya dan ayah mempunyai dua orang karyawan yang membantunya bekerja. 

Sabtu dan Minggu adalah waktunya kerja keras karena di dua hari itu banyak pelanggan menumpuk menunggu giliran mencukur rambut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline