Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Perih yang Paling Bisu

Diperbarui: 21 Oktober 2017   01:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kesendirianmu bagai malam yang pucat, dingin dan pengap.

Sementara itu pikiranmu mengembara, masuk ke dalam kata-kata yang tak kau mengerti artinya.

Ada rindu redup menyala, ada luka abu membara, ada jejak cinta entah kemana lalu ada pahatan-pahatan puisi di dinding terbuka.

Namun semua nampak asing, bahkan kamu tak pernah tahu di mana bayanganmu berada.

Maka aku katakan sesuatu kepadamu sebelum kamu akan menyesal di lain waktu.

Ada yang mesti di jaga, ada yang mesti kau pegang erat, bahasa hatimu di saat kamu menerima semua ini sebagai hidup.

Awalnya pasti akan mengganggu tidurmu, mengganggu pikiranmu, mengganggu kesendirianmu.

Tapi setidaknya kamu akan mampu mengurungkan niatmu untuk mengakhiri perih yang paling bisu.

20917




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline