Lihat ke Halaman Asli

9 Tips Menelaah Al-Qur’an

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Umat islam dutuntut memberlakukan Al-Qur’an dengan menelaah (Tadabbur) kandungannya. Allah SWT berfirman: (Al-Qur’an ini) sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu, yang penuh keberkahan untuk mereka menelaah (tadabbur) kandungan ayat-ayatnya dan untuk orang-orang yang berakal sempurna beringat mengambil ikhtibar. (Shad 38:29). Tips-tips ini berasal dari petunjuk Al-Qur’an itu sendiri, diikuti dengan Al-Sunnah dan penjelasan para ulama islam.

1.Memiliki sikap ingin menelaah Al-Qur’an.

Sikap memainkan peranan yang penting dalam menetukan seseorang akan sukses atau tidak dengan suatu yang diinginkannya. Seperti Firman-Nya: Sesungguhnya Allah tidak mengubah yang ada pada suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri.(Ar-Ra’d 13:11). Sikap seseorang akan membedakan hasilnya.

2.Menghilangkan Prasangka bahwa dengan menelaah Al-Qur’an akan mengakibatkan kesesatan.

Kesuksesan terbesar yang dicapai oleh syaitan ialah menjauhkan umat islam dari menelaah Al-Qur’an. Hal ini sukses dicapai bukan dengan memusnahkan atau menyembunyikan Al-Qur’an tetapi dengan mempengaruhi umat islam bahwa konon dengan menelaah Al-Qur’an akan mengakibatkan kesesatan.

3.Menyadari bahwa Al-Qur’an diturunkan oleh Allah

Seandainya mendapat surat dari orang yang penting dalam hidup kita, niscaya kita akan terus membacanya dengan penuh perhatian, debaran dan perasaan ingin tahu apakah kandungan surat tersebut. Jika surat tersebut merupakan perintah maka dengan segera mungkin kita akan melaksanakan perintah tersebut sebaik mungkin. Jadi begitulah sikap terhadap surat yang datang dari sesame manusia, maka bagaimana dengan dengan sikap kita terhadap Al-Qur’an. Antara tips yang dalam menelaah Al-Qur’an adalah menyadari bahwa ia diturunkan oleh Alla Azzawa Jalla.

4.Menyadari bahwa Al-Qur’an ditunjukan kepada diri kita sendiri.

Setelah menyadari bahwa Al-Qur’an datangnya dari Allah, hendaknya kita sedari pula bahwa ia ditujukan kepada kita.

5.Menjadikan Al-Qur’an pemimpin , bukan sebaliknya.

Apabila menelaah Al-Qur’an, amatlah penting untuk membebaskan minda kita dari suatu pegangan yang sudah menapak di dalamnya.

6.Mengukur realitas dengan Al-Qur’an, bukan sebaliknya.

Apabila menelaah Al-Qur’an, kita akan menemui beberapa ayat yang menjanjikan umat Islam sebagai umat yang terbaik, sukses dan memperoleh kemenangan.

7.Membebaskan Al-Qur’an dari batasan orang, masa dan tempat.

Sebenarnya peranan Al-Qur’an kepada umat Islam adalah bebas dari batasan orang, masa dan tempat. Tidak dinafikan bahwa dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang pada asalnya membicarakan suatu individu, kaum, tempat, peristiwa dan sebagainya. Namun dalam kita menelaah dan memanfaatkan Al-Qur’an, yang diambil adalah keumuman pengajaranya dan bukan kekhususan orang, masa dan tempatnya.

8.Tidak mentafsirkan Al-Qur’an.

Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang amat kaya yang mana kekayaannya tidak mudah ditangkap dan diambil oleh semua orang. Orang yang berbeda-beda tahap ilmunya akan menangkap menfaat yang berbeda-beda  sekalipun terhadap satu kitab yang sama. Pelajaran yang penting disini adalah jangan kita coba menafsirkan suatu ayat yang tidak dapat kita tangkap manfaatnya.

9.Memperaktikan apa yang ditelaah dari Al-Qur’an.

Menelaah Al-Qur’an adalah satu tindakan yang memiliki matmalat yang besar dari sebaliknya, yaitu supaya dapat dipraktekan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.  Maka sebagai tips terakhir, praktikanlah sekedar mampu atau bertahap-tahap apa jua manfaat yang telah diperoleh dari menelaah Al-Qur’an.

Semoga bermanfaat bagi kita…

Sumber: Firdaus, Hafiz Abdullah. 2007. Berkenalan dengan Al-Qur'an. yogyakarta: KAUKA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline