Lihat ke Halaman Asli

Hanan Wiyoko

Saya menulis maka saya ada

Belajar Jujur No Plagiat dari Kompasiana

Diperbarui: 1 Mei 2021   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis artikel. Dok pri

Plagiat alias menjiplak merupakan penyakit dalam menulis. Harus dihindari. Di platform blog Kompasiana kita belajar jujur, dilarang menjiplak alias no plagiat. 

TULISAN ini diangkat dari pengalaman saya selama 3 bulan terakhir menjadi penyumbang tulisan di Kompasiana. Saya jadi menyadari, betapa ketat admin Kompasiana memastikan tulisan yang dikirim adalah naskah asli. Darinya saya meyakini, Kompasiana mengajak para Kompasianer menjadi penulis karya asli, bukan jiplakan.

Ceritanya, saya sudah dua kali mendapat notifikasi dari admin. Tulisan saya ditengarai menjiplak sehingga tidak dimuat atau dikembalikan. Admin memberikan peluang lima kali kesempatan kepada tiap Kompasianer. Artinya, bila karya diketahui menjiplak sebanyak lima kali maka akun kita ini akan dibekukan. Tidak mau bukan kehilangan akun?

Sebutkan Sumber

Sejak saat itu, saya sangat berhati-hati. Terutama bila mengutip pendapat, cuplikan naskah berita maupun karya orang lain. Wajib diingat betul adalah sebutkan sumber darimana kita mengutip pendapat tersebut. Tentu ini melatih kejujuran kita bukan? 

Kadang ada penulis yang ingin membuat tulisan panjang, penuh data, namun disayangkan susunan kata-kata tersebut merupakan sebuah karya orang lain yang kita merasa malu menuliskan sumbernya. Hal ini sangat dihindari di Kompasiana.

Selain menuliskan sumber, bila kita mengutip karya penulis lain juga dilarang melebihi dari seperempat total karakter tulisan sendiri. Bila melebihi, hal ini juga akan dikategorikan menjiplak. Jadi sungguh harus teliti.

Bagaimana baiknya menghindari indikator penjiplakan karya dalam Kompasiana?

Untuk lolos pemuatan karya tanpa kena sensor plagiat, ada beberapa kiat. Berikut sharing tip dari pengalaman saya mendapat notifikasi dari admin:

1. Berpikirlah karya orisinal

Disebut karya orisinil merupakan karya sendiri. Bisa jadi tulisan kita lahir setelah membaca karya Kompasianer lain, lalu Anda terinspirasi dan melakukan pengembangan sendiri. Yang demikian, menurut saya masih tergolong orisinil sejauh kerangka tulisan dan bahasa yang digunakan adalah hasil pemikiran sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline