Lihat ke Halaman Asli

Hamid Anwar

PNS Kelurahan

Menyambangi Kota Balsam, Balikpapan, dan Samarinda

Diperbarui: 29 September 2022   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Kota Balikpapan. Foto : Untung09

Tidak terasa, sudah lama saya tidak menulis. Sejak kepindahan tugas saya ke Sekretariat DPRD di tempat saya tinggal, saya menjadi super sibuk. Fisik sibuk, pikiran sibuk.

 Saya kira, setelah lepas dari dunia keuangan saya akan menjadi lebih rileks tapi ternyata tidak. Kesibukan pikiran saat mengurusi keuangan, ternyata tidak seberapa dibanding kesibukan menjadi pendamping anggota DPRD.

Kebetulan, saya ditugaskan menjadi pendamping salah satu komisi. Tugas utama saya adalah memfasilitasi kegiatan-kegiatan komisi. Secara umum kegiatan komisi ada dua yaitu rapat-rapat dan kegiatan monev serta kajian. Monev biasanya dilaksanakan dalam daerah, dan kajian dilaksanakan keluar daerah.

Saya bertugas mengurusi segala hal berkaitan dengan kegiatan-kegiatan komisi tersebut mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan hingga pelaporan. Tugas yang cukup berat namun alhamdulillah sejauh ini bisa saya kerjakan dengan baik.

Salah satu kegiatan kajian terjauh yang pernah saya ikuti adalah kajian mengenai pengelolaan sumber daya alam serta persampahan ke Kota Balikpapan serta Kota Samarinda Kalimantan Timur. Ketika itu kurang lebih baru dua bulan saya bertugas.

Perjalanan ke Kaltim diawali dengan penerbangan menuju Jakarta terlebih dahulu serta transit barang dua jam di Soekarno Hatta Airport baru kemudian perjalanan dilanjutkan sekira dua jam lebih untuk menuju ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Ini adalah pengalaman kedua saya naik pesawat sehingga timbul rasa was-was terutama ketika pesawat melintas di atas laut Jawa.

Bandara SAMS Sepinggan, foto : sepinggan-airport.com

Kami sampai di Balikpapan menjelang sore hari. Waktu di sini lebih cepat satu jam karena menggunakan Waktu Indonesia bagian Tengah. Sesampainya di bandara saya cukup kagum dengan bangunan bandaranya yang megah, bersih dan tertib. 

Setelah klaim bagasi, tim kami sudah dijemput oleh sebuah bis tanggung. Tidak disangka, kedua kru tersebut berasal dari Jawa. Driver adalah orang Blitar sementara Kernetnya adalah orang Semarang.

Perjalanan lalu dilanjutkan via darat ke arah selatan. Kota Balikpapan sepenglihatan pertama saya adalah kota yang maju. Dibuktikan dengan maraknya pembangunan serta pusat-pusat perbelanjaan yang berdiri di kanan kiri jalan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline