Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Pentingnya Dokter Menjelaskan Sesuai "Kondisi dan Bahasa" Pasien

Diperbarui: 22 April 2024   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Unsplash via KOMPAS.COM)

Tidak ada seorang pun yang ingin mendapat penyakit atau masalah kesehatan. Impian setiap insan tentu saja ingin tetap sehat sampai maut menyapa.

Namun, jika Tuhan mengizinkan, manusia bisa apa? Manusia hanya bisa menerima dengan lapang dada. Tidak menyalahkan Tuhan, karena mungkin ada rencana Tuhan yang indah di balik derita itu.

Sayangnya, pihak-pihak yang semestinya memberi pengertian dan semangat kepada penderita penyakit tidak memperlihatkan dua hal tersebut.

Studi Kasus Pertama: Usia menjadi kendala

"Sudah tua."

Dokter C mengatakan dua kata tersebut beberapa tahun yang lalu kepada I, kakak perempuan saya.

I dan suaminya S sudah lama menikah, sekitar lima tahun saat itu. Terlambat menikah menjadi permasalahan.

Wajar, semakin usia menanjak, peluang memperoleh keturunan semakin menipis. Tetapi bukan berarti mustahil untuk mendapatkan momongan.

Ironisnya, pihak yang seharusnya memberikan harapan kepada pasien, dokter C, tidak menunjukkan hal tersebut.

C malah berkata yang tidak sepatutnya.

Beberapa tahun yang lalu, I berkonsultasi dengan C yang berstatus dokter spesialis kandungan (Obgyn)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline