Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Mengapa Mapel Bahasa Inggris Tidak Disukai oleh Kebanyakan Peserta Didik?

Diperbarui: 18 Oktober 2020   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bosan belajar | Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay

“Saya tidak suka bahasa Inggris. Gak ngerti.”

Alasan ini tidak cuma sekali saya dengar dari beberapa murid les saya. Tentu saja yang mereka maksud di sini adalah mata pelajaran (mapel) bahasa Inggris yang diajar oleh guru di sekolah.

Beruntung, di tahun-tahun pertama saja saya pernah mendengar segelintir peserta didik saya yang mengatakan seperti itu sewaktu saya masih baru menjalani profesi sebagai guru bahasa Inggris di suatu Sekolah Dasar (SD) di Samarinda.

Setelah itu, bisa dikatakan saya tidak pernah mendengar nyinyiran atau komentar miring dari peserta didik tentang bahasa Inggris sebagai mapel yang tak disukai.

20 tahun lebih mengajar. Saya banyak mengamati beberapa rekan kerja yang juga berprofesi sebagai guru bahasa Inggris dan sejumlah nama guru bahasa Inggris yang saya dapatkan dari informasi beberapa murid les.

Tidak ada guru yang sempurna. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hanya saja, sayangnya, kok tetap saja paradigma “mapel bahasa Inggris adalah mapel yang tak disukai oleh kebanyakan peserta didik” tak juga hilang dari benak mayoritas murid les saya.

Apa sebabnya? Mengapa mapel bahasa Inggris tidak disukai oleh kebanyakan peserta didik? Apa salah dan dosanya sehingga ia dibenci begitu rupa?

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, ada 3 (tiga) penyebab mengapa stigma itu bisa menempel di sanubari peserta didik.

1. Materi pelajaran yang tidak sesuai dengan usia peserta didik
Melihat materi pelajaran dari tingkat SD sampai SMA/SMK, saya merasa kebencian kebanyakan peserta didik akan mapel bahasa Inggris adalah hal yang wajar.

Mungkin Anda berpikir bahwa saya membicarakan tentang buku pelajaran. Tidak. Saya tidak membahas buku pelajaran, karena materi pelajaran sebenarnya berkaitan sangat erat dengan kurikulum. Buku pelajaran hanya mengikuti isi dari kurikulum.

Kurikulum yang menjadi persoalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline