Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

Guru di MTsN 4 Kota Surabaya sejak tahun 2001

Kurikulum Merdeka Tidak Mengenal PR

Diperbarui: 2 November 2022   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswaku kelas 7 memainkan Games Edukasi hasil Projek dalam Pembelajaran (dokpri)

                                       

Sejak disosialisasikan Juli 2022 tentang penghapusan PR bagi siswa SD-SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang diluncurkan oleh Pemkot Surabaya, pro dan kontra di masyarakat muncul dari rencana yang akan dieksekusi pada 10 November 2022, bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan, siswa SD-SMP di Surabaya akan merdeka dari beban Pekerjaan Rumah (PR).

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya berencana menghapus Pekerjaan Rumah (PR) siswa SD-SMP.  Gantinya, siswa akan mendapatkan 2 jam kelas pengayaan yang digunakan untuk pendalaman karakter siswa. 

Hal ini dilakukan agar para siswa tidak terbebani PR serta meningkatkan kemampuan siswa untuk bersosialisasi. 

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan penghapusan PR bagi siswa bakal dilaksanakan pada 10 November 2022 mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. “Sebetulnya PR itu jangan membebani anak - anak, tapi yang saya rubah PR itu adalah untuk kegiatan pembentukan karakter. Saya harap meskipun ada PR tapi tidak terlalu berat dan terlalu banyak, yang penting adalah pertumbuhan karakter mereka,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, dilansir dari laman Pemkot Surabaya.

Sebenarnya penghapusan PR ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan juga sejak tahun pelajaran baru 2022-2023 di seluruh Indonesia bagi sekolah yang sudah terpilih dan ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan , juga pada madrasah yang terpilih yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama melalui Surat Keputusan.

Dalam kurikulum merdeka ada metode proyek dalam pembelajaran yang bisa diterapkan dengan membentuk kelompok dalam kelas untuk menyelesaikan proyek tertentu yang sudah disiapkan oleh para guru tentang sub tema tertentu sesuai dengan masing-masing mata pelajaran.

Siswa kelas 7 MTsN 4 Kota Surabaya sedang mengerjakan proyek di kelas (dokpri)

                                        

Sedangkan untuk penyelesaian PR bagi siswa di tingkat SD dan SMP, dia menyebut bisa dilakukan melalui kelas pengayaan untuk diselesaikan di sekolah. "Agar fresh, pulang anak-anak sudah tidak ada beban mengerjakan PR. Maka, pengayaan pembelajaran antar teman bisa membantu menyelesaikan PR dan pulang sudah tidak memikirkan PR," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline