Lihat ke Halaman Asli

Tubagus Ganjar Purnama

simple Man Not Superman

Wayang, Kesenian Lokal Penuh dengan Pelajaran Hidup

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13988290421003110679

[caption id="attachment_305198" align="aligncenter" width="637" caption="punakawan ( http://punakawanjawa.wordpress.com/ )"][/caption]

Siapa sih yang tidak tahu kesenian wayang, mulai dari wayang kulit, wayang orang sampai wayang golek pasti tahu setidaknya pernah mendengar. Pertama kali kenal dengan wayang terutama dengan wayang golek, ketika saya masih SD dan diajak oleh bapak saya yang memang hoby nonton wayang. Dulu masih ingat ketika diajak ke tempat pegelaran wayang senang nya bukan main, bukan karena melihat wayangnya tapi karena disaat ada keramaian seperti itu pasti banyak yang dagang mainan atau makanan.

Awal masih tidak mengerti siapa itu pandawa,kurawa, astina,bisma,kresna,pandu,dll yang saya tahu astrajingga atau cepot yang selalu melakukan guyonan di setiap acara wayang. Apalagi dengan warna merahnya yang khas siapa sih yang tidak kenal cepot. Namun entah mengapa atau mungkin memang seni daerah yang selalu ada akhirnya sayapun mencoba mengenal lebih dalam tentang wayang.

Tak kenal maka tak kan sayang, peribahasa tersebut cocok buat saya Dari awalnya hanya sebagai tontonan biasa, tanpa menyaring inti dari cerita yang sedang dilakonkan. Kini wayang menurut saya bukan hanya sebagai tontonan biasa atau cerita biasa yang berisi guyonan dan juga cerita dendam antara pandawa dan kurawa tapi lebih dari itu. Wayang menjadi sebuah tuntunan pelengkap filsafah kehidupan sesuai dengan ajaran agama.

Dan satu yang menarik walau dengan judul lakon yang sama, tapi tak membuat saya bosan untuk mendengar terus menerus. Sampai di mp3 saya penuh judul lakon wayang yang menemani saya setiap hari. karena begitu banyak inspirasi dan telaah filsafah yang kadang sudah lupa atau kadang saya lupakan tentang artinya saling menghargai, bersikap adil, rendah diri, menghormati orang tua,dll bisa saya temukan di cerita wayang tersebut.

Memang untuk jaman sekarang atau untuk sebagian besar anak muda sekarang wayang bukanlah sesuatu yang menarik, bahkan membosankan apalagi begitu banyak jenis wayang di indonesia, membuat wayang seakan di lupakan dan hanya kesenian yag tergerus oleh jaman. Tapi dari semua itu kesenian wayang memiliki bernas inti cerita yang begitu erat berkaitan dengan kehidupan manusia tentang segala hal baik dan buruk.

Itulah kesenian wayang bukan hanya berupa hiburan namun juga menjadi pelengkap tuntunan kita sebagai manusia, kesenian wayang menurut saya begitu lengkap, penuh dengan hiburan tanpa melupakan pelajaran hidup.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline