Lihat ke Halaman Asli

Diklat Purnabhakti pada Usia Senja, Efektifkah?

Diperbarui: 28 September 2016   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diklat Purnabhakti, atau yang secara legalnya disebut Diklat Teknis Umum (DTU) Persiapan Purnabhakti, merupakan salah satu program diklat (pendidikan dan pelatihan) yang diselenggarakan oleh unit kerja Kementerian Keuangan khususnya Pusdiklat Keuangan Umum yang merupakan unit pengampu diklat tersebut. Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pegawai negeri sipil yang akan memasuki masa purnabhakti, sehingga yang bersangkutan siap mental dan tetap berkarya pada masa purnabhakti. Penulis sengaja hanya menampilkan data dari Kementerian Keuangan karena kebetulan merupakan pegawai dari instansi tersebut.

Hal-hal yang dipelajari dalam diklat ini antara lain yaitu, mempersiapkan psikologi dan kesehatan memasuki masa pensiun, menerapkan tips pengelolaan keuangan keluarga dan teori kewirausahaan, mempelajari cara pengembangan wirausaha di bidang jasa (mis: warnet, laundry), perdagangan (mis: pakaian, makanan, minuman), dan produksi (mis: garment, perikanan, peternakan) dimana fokus usaha yang akan ditempuh disesuaikan dengan minat dan karateristik peserta.

Topik yang ingin penulis angkat dari pembahasan ini adalah tentang persebaran usia peserta yang mengikuti diklat. Memang di KAP (Kerangka Acuan Program) tidak disebutkan secara rinci usia minimal peserta yang boleh mengikuti diklat,tetapi rerata usianya bisa kita lihat dari tabel di bawah ini: (data peserta Diklat Persiapan Purnabhakti Pusdiklat Keuangan Umum T.A. 2014-2016)

I. 2014

2014-57eb29bc44afbdd70a0cae33.jpg

II. 2015

2015-57eb29f729b0bd9f1f7213a0.jpg

III. 2016

2016-57eb2a09af7e61ba22a56f40.jpg

Dari data di atas, dapat kita simpulkan bahwa rerata usia peserta yang mengikuti diklat merupakan pegawai-pegawai senior yang akan memasuki masa purnabhakti (sesuai dengan nama diklatnya sendiri). Tetapi efektifkah penyelenggaraan diklat seperti ini?

Mari kita lihat sekilas kisah pengusaha-pengusaha (entrepreneur) yang malang-melintang di dunia perniagaan Indonesia:

1. Bob Sadino

Mendiang Bambang Mustari Sadino alias Bob Sadino adalah salah satu contoh pengusaha sukses yang sebelumnya pontang-panting ketika merintis bisnis. Sempat menjadi karyawan perusahaan berstatus BUMN selama 9 tahun, Bob memutuskan keluar dari pekerjaan itu dan menjadi pengusaha.

Tapi usahanya tak langsung sukses. Bisnis sewa mobil yang ditekuninya mandek. Dia terlibat kecelakaan ketika menyopiri mobil Mercedes-Benz yang dia sewakan, sehingga tak bisa melanjutkan usaha itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline