Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Surat Cinta di Hari Metta

Diperbarui: 1 Januari 2023   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surat Cinta di Hari Metta (gambar: createcustomwishes.com, diolah pribadi)

Dear, Sahabat terkasih.  
Pernahkah Anda mendengarkan tentang Hari Metta?

Setiap 1 januari ada perayaan hari metta, dimana umat Buddha melakukan beberapa kegiatan seperti melakukan puja bhakti, melepaskan binatang ke alam bebas (Fang Shen), melakukan bakti sosial, donor darah, dan mengadakan pengobatan massal.

Mengapa demikian?

Memang secara historis hari metta tidak ada hubungannya kehidupan sang Buddha.  Akan tetapi, lahirnya hari Metta dari sebuah peristiwa sehubungan dengan peresmian sebuah rumah sakit Buddhis di Hongkong yang dihadiri oleh World of Buddhist Council. Dan umat Buddha dari seluruh dunia pada tanggal 1 Januari 1970. Dalam kesempatan ini Perhimpunan Sangha Sedunia menyatakan bahwa Rumah sakit yang bersifat sosial merupakan perwujudan cinta kasih yang nyata.

Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya hari metta. Apa sih relevansi hari Metta (cinta kasih) dengan ajaran Buddha?

Ajaran buddha identik dengan cinta kasih tersebab, setiap puja bhakti umat Buddha selalu membacakan Pancasila Buddhis pada sila pertama untuk bertekad melatih diri menghindari pembunuhan mahkluk hidup. Ini sebuah latihan setiap hari untuk menghindari semua jenis pembunuhan kepada mahkluk sekecil apapun, karena semua mahkluk berhak untuk hidup bahagia.

Kemudian dalam Metta Sutta atau yang sering dibacakan dalam karaniya metta Sutta ada sebuah frasa, yaitu;

"Bagaikan seorang ibu mau melindungi anaknya yang tunggal dengan mengorbankan kehidupannya sendiri, demikian pula hendaklah dia mengembangkan hati yang tak terbatas kepada semua makhluk".

Inilah wujud metta atau cinta kasih tulus kepada siapapun tanpa memandang ras, suku, agama, dan kepada semua mahkluk yang perlu dikembangkan dalam diri. Dalam berbagai kesempatan umat Buddha banyak yang melakukan bakti sosial ke berbagai tempat terkena musibah bencana alam dan melakukan pengobatan gratis tanpa pamrih dan melihat identitas penerima bantuan.

Dalam Digha Nikaya 13, Sang Buddha memberikan wejangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline