Mencintai orang lain itu indah, tapi pernahkah kamu bertanya: "Sudahkah aku mencintainya dengan benar?" Atau yang lebih penting: "Sudahkah aku mencintai diriku sendiri dengan benar?"
Banyak hubungan kandas bukan karena kurangnya cinta atau effort, tapi karena cinta yang tidak utuh, entah terlalu banyak memberi hingga lupa diri, atau terlalu takut kehilangan hingga lupa mempercayai. Sehingga kita cenderung menggantungkan diri kita pada orang lain. Oleh karena itu, sebelum kamu mencintai orang lain, ada baiknya kamu kenali hal-hal ini terlebih dahulu.
Cinta yang Sehat Dimulai dari Diri Sendiri
Kalau kamu belum bisa menerima dirimu dengan luka, masa lalu, dan kekuranganmu bagaimana kamu bisa sepenuhnya menerima orang lain? Bagaimana bisa kamu mengisi orang lain kalau kamu belum bisa memenuhi dirimu sendiri.
Mencintai diri sendiri bukan egois. Itu pondasi. Ketika kamu merasa cukup, kamu tidak akan mencintai karena butuh, tapi karena tulus ingin memberi. Kalau kamu belum bisa menerima dirimu sendiri, pada akhirnya kamu menjadi ketergantungan pada cinta orang lain. Orang lain dapat berubah, jika suatu saat effortnya berkurang atau si "dia" berubah, kamu akan kewalahan karena kamu tidak mendapatkan cinta yang biasa mengisi dirimu. Rasanya seperti bagian dari dirimu hilang dan merosot. Hal ini karena kamu belum selesai dengan dirimu sendiri, sehingga menggantungkan dirimu pada orang lain untuk melengkapi dirimu.
Jangan Terburu-buru
Jangan ngebet pacaran karena 'perasaan' semata. Jangan terburu-buru ingin punya pasangan karena kesepian, atau rasa suka. Perasaan itu hanya bersifat sementara, dan dapat memudar. Jika kamu terburu-buru, kamu cenderung mencintai orang yang salah. Karena pastinya kamu tidak mengenal orang itu secara keseluruhan, kamu hanya ingin menikmati sensasinya bersama dengan orang tersebut. Cinta yang terburu-buru, adalah cinta yang tak wajar, dan memiliki embel-embel di belakangnya. Entah sebagai pemuas nafsu, obsesi, penghilang rasa kesepian, posisi atau jabatan, dan ekonomi.
Cinta yang terburu-buru cenderung dipaksakan, kamu jadi tidak bisa menikmati kebersamaan bersama pasanganmu, dan kamu malah merasa cinta hadir sebagai tuntutan. Pada akhirnya hubunganmu akan berakhir buruk karena merasa berada dalam cinta yang salah. Cinta yang baik ialah cinta yang "spark"nya berkembang dengan sendirinya. Biarlah cinta bertumbuh dengan sendirinya.
Apakah Kamu Tahu Batasanmu?
Cinta yang sehat tidak menuntut kamu mengorbankan segalanya. Kamu tetap berhak punya ruang, waktu, mimpi, dan batas. Kalau kamu terus mengorbankan kebahagiaanmu demi orang lain, itu bukan cinta, itu ketergantungan. Memiliki batasan yang jelas itu penting, terutama ketika kamu tidak dihargai, maka kamu punya hak untuk pergi. Sadari valuemu, jangan bertahan demi orang yang tidak pantas untukmu. Saat kamu terus bertahan pada lingkungan yang salah, kamu akan kehilangan dirimu, dan itu jauh lebih buruk daripada kehilangan orang lain. Tidak seharusnya kamu keluar dari batasanmu hanya untuk bersama orang lain, kamu hanya akan merasa lelah.
Berani mengatakan tidak untuk hal yang kamu rasa di luar kemampuanmu, pahami dirimu dan nilai yang kamu bangun sejak lama, itu akan meningkatkan kesadaran bahwa kamu berharga dan layak mendapatkan orang yang se-value dengan kamu.