Lihat ke Halaman Asli

Gramedia Official

TERVERIFIKASI

Tempat kamu mencari buku 📚

Mengenal Papeda, Makanan Khas Papua dan Maluku yang Dihormati!

Diperbarui: 5 Mei 2023   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Siapa yang belum tahu makanan khas Papua yang satu ini? Papeda. Papeda merupakan makanan khas Papua yang memiliki bahan dasar dari sagu. Papeda ini memiliki bentuk yang mirip dengan bubur, tetapi memiliki tekstur yang lebih lengket dan kental. Makanan tradisional ini bisa kamu temukan di Papua, Maluku, serta beberapa daerah yang ada di Sulawesi.

Nah, ternyata untuk masyarakat yang ada di Papua dan Maluku, papeda bukan hanya sekedar makanan saja, lho. Bahkan, makanan ini dihormati dan disakralkan karena sering menjadi hidangan dalam sebuah acara upacara adat.

Berikut ulasan tentang sejarah serta makna papeda sebagai makanan khas Papua secara filosofis, yang menarik untuk kita ketahui.

Sejarah dan Asal Usul Papeda

Sejak dahulu, masyarakat adat Papua sangat menghormati sagu. Bagi mereka, sagu ini bukan hanya sekedar bahan baku saja, tetapi juga terdapat cerita mitologi tentang kisah penjelmaan manusia yang berasal dari sagu.

Bagi masyarakat Raja Ampat, sagu adalah sesuatu yang istimewa. Saat masyarakat Papua tengah memanen sagu, maka akan digelar upacara yang secara khusus bertujuan untuk mensyukuri dan menghormati hasil panen dari sagu yang didapatkan untuk bisa memenuhi kebutuhan para warga.

Papeda juga sebuah olahan dari sagu yang dijadikan sebagai makanan pokoknya masyarakat adat Sentanu dan Abrad yang ada di daerah Danau Sentani, Manokwari, dan juga Arso. 

Makanan ini sekaligus juga dijadikan sebagai makanan untuk acara-acara penting, seperti upacara adat Papua Watani Kame.

Upacara adat Watani Kame merupakan sebuah acara berupa upacara yang menandakan tentang berakhirnya siklus kematian seseorang. Di mana pada acara tersebut, makanan khas Papua ini akan dibagikan kepada para kerabat yang telah membantu pihak keluarga dalam menyelenggarakan Watani Kame.

Masyarakat Inanwatan yang ada di Papua Barat juga menyajikan bubur sagu yang dilengkapi juga dengan babi di acara upacara kelahiran anak pertamanya. 

Selain itu, pada saat perempuan Inanwatan diberikan tato di bagian tubuhnya, mereka juga akan diberikan makanan papeda yang berfungsi sebagai penahan rasa sakit.

Makna Filosofis Pada Papeda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline