Lihat ke Halaman Asli

Gloria Edwina Rombekila

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Menu KFC Ini Gak Ada di Indonesia! Kenapa Ya?

Diperbarui: 22 November 2020   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah Satu Iklan KFC di Indonesia.

"KFC Jagonya Ayam!" Siapa sih yang tidak asing dengan jargon tersebut? Iklan KFC di Indonesia bisa dikatakan memiliki pengaruh yang kuat pada masyarakat, karena dapat dikenal hanya dengan mendengar jargon tersebut.  Hal ini menandakan bahwa iklan KFC Indonesia tersampaikan dengan baik sehingga target pasarnyapun tidak sedikit. Restoran cepat saji KFC Indonesia dibawah naungan PT Fast Food Indonesia Tbk ini tentu sangat populer ditengah masyarakat. 

Gerai pertama KFC di Indonesia pertama di buka pada tahun 1979 pada bulan Oktober di Jalan Melawai di Jakarta yang menandakan bahwa KFC ini sudah hadir selama kurang lebih 41 tahun di Indonesia. KFC sendiri berkantor pusat di Louisville, Kentucky, AS dan merupakan jaringan restoran terbesar kedua di dunia setelah McDonald's dengan total 22.621 lokasi secara global di 150 negara yang tercatat pada Desember 2019.

KFC di Indonesia dan negara lain tentu berbeda, mulai dari cara pengemasan iklan, menu, hingga konsep yang ditawarkan di berbagai negarapun terkadang tidak sama satu dengan yang lainnya. 

Hal ini bisa terjadi dikarenakan ketika KFC di ekspansi ke sebuah negara, pihak KFC akan menyesuaikan konsep hingga menu dengan mempertimbangkan kebudayaan yang ada di negara tersebut. 

Iklan KFC merupakan salah satu contoh iklan global, mengiklankan produk yang dihasilkan oleh Core Nation namun memodifikasi ulang iklan tersebut sesuai dengan aspek kebudayaan negara yang ingin dituju merupakan tujuan mendominasi melalui pendekatan aspek-aspek budaya lokal kepada Semiperipheral atau Peripheral Nation. 

Di KFC Amerika sendiri, tidak disediakan nasi. Mengapa? Karena mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok bukan budaya negara tersebut. Berbanding terbalik dengan Indonesia, budaya mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok adalah wajib sehingga KFC Indonesia menyediakan makanan tersebut. 

Bayangkan jika restoran cepat saji seperti KFC yang menawarkan ayam kentucky sebagai menu utama tidak ikut menyediakan nasi, tentu banyak masyarakat yang akan mengkritisi dan meminta pihak KFC Indonesia untuk menyediakan makanan tersebut.

Fenomena ini dapat dilihat juga dari negri ginseng, Korea Selatan. Korea Selatan terkenal dengan produk-produk ayam goreng lokal yang jumlahnya tidak sedikit, lalu bagaimana upaya KFC untuk tetap mendapatkan target pasarnya? Dengan menggunakan metode pendekatan melalui aspek budaya setempat, KFC Korea Selatan membuat menu Zinger Double Down King yang terinspirasi dari Roti Bun khas Korea. Menu ini tentu menjadi menu KFC paling hitz di negeri tersebut. Teman-teman jangan ngiler ya! Karena menu ini hanya tersedia di KFC Korea Selatan dan tidak tersedia di KFC Indonesia.

Menu Zinger Double Down King di KFC Korea Selatan

"Now many multinational corporations seek out a single ad agency with a global reach to provide a broad range of advertising-related services" Perluasan biro iklan berbasis multinasioal besar telah menjadi komponen kunci dalam komunikasi globalisasi, karena ketika ekonomi global berkembang, periklananpun akan mengalami hal yang sama. Dengan adanya kampanye iklan dari Core Nation kepada Semiperipheral  atau Peripheral Nation dengan tujuan mendominasi melalui pendekatan aspek budaya, hal ini tentu menghasilkan pendapatan dan banyak menarik pelanggan baru yang menguntungkan bagi Core Nation. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline