Lihat ke Halaman Asli

Strategi Jitu Meningkatkan Eksistensi Pendidikan Kepramukaan di Masa Pandemi

Diperbarui: 12 Januari 2021   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram @pramukauinsgd

Pendidikan Kepramukaan merupakan salah satu pendidikan nonformal dari organisasi kepanduan di Indonesia yakni Gerakan Pramuka. Seiring degan perkembangan zaman Gerakan Pramuka terus mengalami perubahan yang variatif dan dinamis.

Semakin kompleksnya kegiatan Kepramukaan dari masa ke masa sehingga menambah ke khasan dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Tidak heran eksistensi Gerakan Pramuka dari masa ke masa semakin diakui keberadanya, bukan hanya oleh para generasi muda sebagi anggota muda melainkan pula oleh para guru dan orang tua sebagai anggota dewasa.

Di masa pandemik Covid-19 Gerakan Pramuka turut terdampak degan segala akibat yang dibawanya. Berbagai aktivitas Gerakan Pramuka banyak yang dibatasi dan bahkan dilarang dilakukan, terutama kegiatan Kepramukaan yang dilaukan di alam terbuka dan bergerombol.

Sebut saja berkemah, latihan rutin, pengembaraan alam, serta berbagai aktivitas lainnya yang semakin terbatas dilakukan di masa pandemik ini. Sehingga, hal ini sedikit menyulitkan berbagai unsur yang terkait dengan Kepramukaan dan harus memutar otak, berinovasi agar pendidikan Kepramukaan di tengah pandemik  ini tetap berjalan.

Kemunculan pandemik Covid-19 tentunya bukan menjadi halangan bagi organisasi Gerakan Pramuka untuk terus menebar nilai-nilai manfaatnya. Berdasarkan Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab IV bahwa Pendidikan kepramukaan mengandung nilai-nilai yang baik dalam usaha membentuk dan mengembangkan karakter siswa, seperti melatih dan mendidik siswa untuk memupuk rasa kemanusiaan, nilai kejuangan, wawasan kebangsaan, rasa solidaritas, mengasah keterampilan dan hal-hal positif lainnya (Joko, 2013).

Sumber: Instagram @pramukauinsgd

Dengan mempertimbangakan berbagai manfaat itu, maka perlu adannya strategi-strategi yang bisa digunakan dalam mengoptimalkan pendidikan Kepramukaan di masa pandemik, agar pendidikan Kepramukaan ini tetap berjalan dan menghasilkan nilai-nilai kemanfaatan meskipun dengan kegiatan yang terbatas.

Diantara strategi yang bisa digunakan adalah:
Pertama, pengoptimalan media publikasi dan informasi Gerakan Pramuka. Adanya keterbatasan kegiatan secara langsung sehingga mengharuskan penggunaaan media dalam penyampaian informasi dan publikasi.

Akan tetapi masih banyak instrumen-instrumen Kepramukaan yang belum bisa mengoptimalkan penggunaan media sebagai sarana publikasi dan informasi. Sehingga untuk menunjang eksistensi kepramukaan di masa pandemik sangat penting untuk mengoptimalkan media publikasi dan informasi.

Bentuk pengoptimalan ini diantaranya:
1. Adanya manajemen konten dalam pengelolaan akun media informasi dan komuniakasi.
2. Membangun reputasi dalam setiap konten yang diunggah.
3. Memperhatiakan kualitas dan kuantitas pada setiap konten yang diunggah.
4. Selalu konsisten dalam mengutamakan penyampaian informasi yang bersifat penting dan bermanfaat terhadap eksistensi Kepramukaan.Kedua, membuat kegiatan meeting virtual yang mampu menarik anggota Pramuka untuk mengikutinya. Dipungkiri atau tidak meskipun pertemuan ini bersifat daring, maka akan sedikit melebur rasa rindu terutama bagi anggota Pramuka yang sudah mengangan-angankan ingin berkegiatan Kepramukaan bersama teman-temannya. Kegiatan ini bisa dikemas dengan bentuk apa saja sesuai kebutuhan setiap pendidikan Kepramukaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline