Lihat ke Halaman Asli

Dahlan Iskan Disentil Komnas HAM

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah disindir dan dikritik secara keras oleh DPR, Dahlan Iskan saat ini juga disentil Komnas HAM terkait kinerja Dahlan Iskan yang enggak becus mengurusi BUMN. Dahlan Iskan diangap nggak becus mengurusi konflik antara PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis dan warga di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, hingga merenggut nyawa seorang anak berusia 12 tahun.

PTPN ini adalah perusahaan BUMN. Konflik antara warga dan PTPN VII Cinta Manis ini sudah terjadi selama bertahun-tahun namun tidak pernah diurus oleh Dahlan Iskan terhadap konflik tersebut. Dahlan Iskan hanya bisanya ngurus jalan tol. Kalau ngurus tol, sampai turun tangan membuka penutup tol segala, belum lagi aksi koboi Dahlan Iskan yang mengamuk membuka penutup masuk tol dan meloloskan hampir 100 mobil tanpa bayar tol.

Belum lagi aksi-aksi sensasi naik ojek ke Istana Negara di Bogor, bergelantungan di kereta api rel listrik, membagikan beras ke rakyat miskin, sampai pada aksi nekat tidur di rumah susun warga miskin. Namun aksi-aksi Dahlan tersebut tidak terlihat dalam menangani konflik tanah antara beberapa perusahaan pelat merah dan warga setempat.

Peristiwa insiden berdarah di Desa Limbang Jaya, Dahlan tidak meresponnya secara cepat dan tidak punya nyali menangani peristiwa penembakan terhadap warga Desa Limbang Jaya oleh personel Brigade Mobil ini terjadi pada Jumat sore lalu, 27 Juli 2012. Akibat insiden tersebut, seorang anak berumur 12 tahun tewas tertembak di bagian kepala. Lima warga lainnya juga ikut tertembak dan kondisi mereka kritis.

Bukannya menyelesaikan konflik tersebut, justru Dahlan Iskan saat ini hanya sibuk naik mobil listrik. Seperti halnya bom waktu, Dahlan Iskan akan kehilangan simpati masyarakat. Ini hanya menunggu waktu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline