Lihat ke Halaman Asli

Artefak IT

Gerry : Peneliiti dan Praktisi di bidang Teknologi Informasi

Centang Biru yang Membuat Stress!

Diperbarui: 8 Desember 2020   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini orang dimungkinkan untuk berkomunikasi satu dengan yang lain di manapun dan kapanpun. 

Dari penelitian yang dilakukan oleh APJII mengenai penggunaan internet di Indonesia, ternyata untuk berkomunikasi masyarakat Indonesia banyak menggunakan aplikasi berbagi pesan Whatsapp. 

WhatsApp adalah aplikasi berbagi pesan yang didirikan pada tahun 2009, dengan tujuan untuk menyediakan alternatif pengiriman pesan teks yang biasanya menggunakan SMS (Short Message Service). Pada tahun 2020 jumlah pengguna WhatsApp lebih dari 2 miliar pengguna (2.000.000.000). 

Menurut Connectiva System pada tahun 2019 disebutkan jumlah pesan yang dikirimkan lewat WhatsApp sebesar 65 miliar setiap hari. Artinya 750.000 pesan per detik.

Dengan media tersebut komunikasi personal dapat berjalan lancar, bahkan digunakan untuk pengiriman pesan secara broadcast untuk Grup-grup WhatsApp (WAG) yang terbentuk. Akhirnya Smartphone kita berisikan WAG dari mulai grup teman SD, SMP, SMA, Kuliah, Arisan, kantor, Tugas dsb..dsb. 

Dengan adanya pengiriman pesan baik personal maupun lewat grup, akhirnya kita merasa Tsunami Pesan. Suatu berita yang dianggap menarik akan mudah pindah dari satu grup ke grup lain. 

Dampaknya berita datang secara bertubi-tubi, jik akita keluar dari suatu grup akan membuat panik member lain, semua jadi bertanya-tanya ... "apa yang salah ?",  "ada apa dengannya ?", "jangan-jangan tersinggung?", kadang dipaksa kembali untuk masuk kedalam WAG. .. (luar biasa!)

Hal yang khas dari WhatsApp ini adalah saat pesan dikirim maka ada notfikasi berupa tanda centang :
satu centang artinya : pesan sudah terkirim
dua centang artinya : pesan sudah diterima
dua centang biru artinya : pesan sudah diterima dan dibaca.

Dengan ada notifikasi pengiriman pesan tersebut membuat aplikasi ini menjadi enak digunakan. Pada awal-awal digunakan notifikasi tersebut menyenangkan, semakin lama notifikasi tersebut menjadi tekanan.

Menurut Julie Aranda merupakan ekspert untuk android user reseach google, penggunaan notifikasi itu disebut The Obligation to respond. Kondisi ini menjadi tekanan bagi Pengirim pesan maupun Penerima pesan. (kok bisa gitu..?)

perhatikan kasus dibawah :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline