Lihat ke Halaman Asli

Generasi Penerus LDII

Berpengaruh Tak Terpengarus

Pertajam Kemampuan Publikasi, SMK Budi Utomo Gelar Pelatihan Jurnalistik

Diperbarui: 21 November 2022   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doc. Lines

Jombang (21/11). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Utomo menggelar pelatihan jurnalistik bertema "Membangun Jurnalis Muda yang Kaya Akan Karya", pada Jumat-Sabtu, 18-19 November 2022. Acara diikuti sekitar 30 peserta yang merupakan tim marketing communications (Markom) dan para siswa yang mengikuti ekstrakurikuler jurnalistik.

"Kami memiliki tim Markom yang belum punya pengalaman banyak mengenai dunia jurnalistik. Acara ini juga untuk meningkatkan kemampuang siswa untuk mengelola madding, yang pernah vakum dua tahun," ungkap ketua panitia sekaligus pembina ekstrakurikuler jurnalistik, Waikun.

doc. Lines

Ia berharap acara tersebut dapat memberikan ilmu dan dan pengalaman bagi peserta, "Harapannya, kalau pelatihan ini menghasilkan karya, akan menarik minat adik-adik kelas mereka," tuturnya. Ia mengatakan acara tersebut bekerja sama dengan Jawa Pos dan LDII News Network (LINES).

SMK Budi Utomo mengundang pemateri I'ied Rahmat Rifandi dari Jawa Pos. Sementara dari LINES mengirimkan Nurdiyanto Khoirurrohman untuk memberikan materi sulih suara, Dimas Maulana Ichsan untuk materi video dan foto jurnalistik, Dandi Ramadan untuk menyunting video. Para peserta juga memperoleh materi menulis naskah berita untuk televisi, yang disampaikan Ludhy Cahyana.

Ketua Dept. KIM DPP LDII Ludhy Cahyana/dokpri

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Departemen Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM) DPP LDII, Ludhy Cahyana mengapresiasi acara tersebut, "Pelatihan ini mendorong publikasi di pondok-pondok pesantren LDII, sehingga kontribusi pesantren dalam membangun karakter generasi muda juga bisa terinformasikan dengan baik kepada publik," ungkapnya.

Ia mengatakan, DPP LDII saat ini terus mendorong pondok-pondok pesantren mempublikasikan kegiatannya, "Agar para stakeholder dapat memberi dukungan kepada pondok-pondok pesantren untuk melahirkan generasi yang alim-faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri," imbuhnya. Menurutnya, dengan pelatihan ini diharapkan para siswa dapat memahami metode pengumpulan informasi dan menyajikannya kepada publik.

Menurut Dandi Ramadan Koordinator Current Affair LINES, para siswa yang mengikuti pelatihan jurnalistik, pada umumnya antusias. Mereka bakal memilih bidang keterampilannya, sesuai bakat yang mereka miliki, "Para peserta belum mendapatkan materi jurnaslitik sebelumnya. Namun mereka antusias untuk belajar dan mempraktikkan ilmunya," ujar Dandi.

Dandi juga berharap, pelatihan tersebut berkesinambungan dan ilmu yang mereka peroleh terus diasah. Semakin banyak berlatih dan berproduksi, hasil karya mereka tentu akan menjadi semakin baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline