Lihat ke Halaman Asli

GEA ALIAJANAH

Mahasiswa

Aksi Pulihkan Hutan Libatkan Puluhan Warga

Diperbarui: 11 November 2022   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanaman bibit pohon di hutan bersama masyarakat Dusun Wonorejo, Desa Resapombo, dan pihak lain yang mendukung kegiatan ini. Dokpri

Keberadaan hutan membawa dampak positif bagi manusia dan lingkungan bagi keberlangsungan hidup. Hutan menjadi bagian terpenting karena banyak memberi manfaat kepada manusia dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari. 

Hutan memiliki banyak peran sebagai pemasok oksigen dan air, menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah, sarana tempat tinggal makhluk hidup, sumber keanekaragaman hayati, dan mencegah terjadinya bencana alam. 

Oleh karena itu, betapa pentingnya menjaga hutan dari tindakan-tindakan yang merusak dan melakukan upaya-upaya konservasi demi kelestarian hutan.

Masyarakat peduli hutan di Dusun Wonorejo, Desa Resapombo dapat menjadi contoh dalam upaya pelestarian hutan. Masyarakat memiliki kesadaran dan inisiatif yang baik terhadap konservasi hutan di wilayah mereka dengan melakukan penanaman pohon. 

Kawasan yang ditanami pohon merupakan kawasan yang mengalami longsor akibat sedikitnya tegakan/pohon yang ada. Selain itu, keberadaan sumber mata air dan sungai yang ada di sekitar hutan tersebut menjadi bagian yang tidak kalah penting untuk diperhatikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi adanya dampak dari perubahan tutupan lahan yaitu salah satunya dengan rehabilitasi hutan.

Penerapan rehabilitasi hutan tentunya harus dilakukan pengawasan dan pengecekan yang berkala. Pemanfaatan teknologi geospasial dapat dimanfaatkan untuk melakukan monitoring hasil rehabilitasi hutan. Pemanfaatan drone, GPS, dan penggunaan aplikasi android (avenza maps) dapat digunakan sebagai monitoring rehabilitasi hutan. 

Dengan adanya pemenfaatan teknologi geospasial, diharapkan rehabilitasi hutan yang ada di Desa Resapombo dapat pulih kembali, dan fungsi hutan sebagai sebagai daerah lindung dapat terjaga kelestariannya. 

Hal ini juga terlihat dalam penerapan TIK di bidang kehutanan yang menggunakan aplikasi GIS dan GPS (Global Positioning System) berbasis smartphone yang dinilai sangat mudah digunakan untuk keperluan lapangan dan relatif murah.

Menurut penuturan salah satu warga, lahan pertanian yang dimanfaatkan masyarakat sudah lama dibuka sejak 40-50 tahun yang lalu (Deny, 2022). Lahan tersebut digunakan untuk pertanian cengkeh, kopi, durian, dll. 

Namun, seiring berjalannya waktu pengelolaan lahan tersebut kurang diperhatikan dan lahan dibiarkan begitu saja. Akhirnya lahan pertanian tersebut kurang produktif dan hanya ditumbuhi tanaman bukan tegakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline