Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

"Dia yang Namanya Tak Boleh Disebutkan" Diberangus Facebook

Diperbarui: 19 Februari 2020   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 9 Februari 2020, Facebook memberangus akun-akun yang dinilai melanggar aturan. 

Pemberangusan ini terbilang aneh. Awalnya pemilik akun mendapat pemberitahuan bila ia sudah melanggar aturan komunitas. Facebook kemudian meminta pemilik akun untuk mengirim foto wajahnya, ada juga yang dimintai scan KTP-nya. 

Setelah pemilik akun mengikuti petunjuk Facebook, yang terjadi justru pemberitahuan bila akun tersebut tidak ditemukan. Artinya, akun tersebut tidak terdaftar. Karena akun Facebook-nya tidak terdaftar, akun messenger pun secara otomatis tidak terdaftar.

Terlibat Jaringan Intelijen Rusia dan Iran? 

Tiga hari kemudian, media menginformasikan bahwa Facebook kembali menghapus 78 akun, 11 laman, 29 grup. Penutupan itu dilakukan lantaran Facebook mengendus adanya aktivitas intelijen Rusia dan Iran pada jaringan media sosial yang dikelolanya.

Facebook, juga Instagram, sebenarnya sudah melakukan pemberangusan akun-akun sejak tahun 2020 baru memasuki minggu pertamanya. Akun-akun itu ditutup lantaran mengecam Amerika Serikat karena telah membunuh Komandan Islamic Revolutionary Guards Corps (IRGC) Mayjen Qassem Soleimani di Irak pada 3 Januari 2020. 

Tangkapan layar Facebook (Sumber: Dok. Pri)

Amerika menganggap kecaman tersebut sebagai dukungan terhadap IRGC yang oleh Presiden AS Donald Trump distempel "Teroris". Karena dinyatakan sebagai kelompok teroris, berdasarkan undang-undang yang berlaku di AS, Facebook wajib menutup akun-akun yang dianggap sebagai pendukung IRGC. 

Konten-konten bernarasi positif tentang Soleimani kembali meramaikan jagad media sosial jelang peringatan 40 hari gugurnya komandan pasukan elit Iran itu. Karenanya, patut diduga kuat, bila penutupan akun-akun pada Februari 2020 bukan karena terkait jaringan intelijen Iran dan Rusia, melainkan karena dukungannya pada Soleimani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline