Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Dia yang Namanya Tak Boleh Disebutkan" Diberangus Facebook

19 Februari 2020   12:18 Diperbarui: 19 Februari 2020   12:23 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 9 Februari 2020, Facebook memberangus akun-akun yang dinilai melanggar aturan. 

Pemberangusan ini terbilang aneh. Awalnya pemilik akun mendapat pemberitahuan bila ia sudah melanggar aturan komunitas. Facebook kemudian meminta pemilik akun untuk mengirim foto wajahnya, ada juga yang dimintai scan KTP-nya. 

Setelah pemilik akun mengikuti petunjuk Facebook, yang terjadi justru pemberitahuan bila akun tersebut tidak ditemukan. Artinya, akun tersebut tidak terdaftar. Karena akun Facebook-nya tidak terdaftar, akun messenger pun secara otomatis tidak terdaftar.

Terlibat Jaringan Intelijen Rusia dan Iran? 

Tiga hari kemudian, media menginformasikan bahwa Facebook kembali menghapus 78 akun, 11 laman, 29 grup. Penutupan itu dilakukan lantaran Facebook mengendus adanya aktivitas intelijen Rusia dan Iran pada jaringan media sosial yang dikelolanya.

Facebook, juga Instagram, sebenarnya sudah melakukan pemberangusan akun-akun sejak tahun 2020 baru memasuki minggu pertamanya. Akun-akun itu ditutup lantaran mengecam Amerika Serikat karena telah membunuh Komandan Islamic Revolutionary Guards Corps (IRGC) Mayjen Qassem Soleimani di Irak pada 3 Januari 2020. 

Tangkapan layar Facebook (Sumber: Dok. Pri)
Tangkapan layar Facebook (Sumber: Dok. Pri)

Amerika menganggap kecaman tersebut sebagai dukungan terhadap IRGC yang oleh Presiden AS Donald Trump distempel "Teroris". Karena dinyatakan sebagai kelompok teroris, berdasarkan undang-undang yang berlaku di AS, Facebook wajib menutup akun-akun yang dianggap sebagai pendukung IRGC. 

Konten-konten bernarasi positif tentang Soleimani kembali meramaikan jagad media sosial jelang peringatan 40 hari gugurnya komandan pasukan elit Iran itu. Karenanya, patut diduga kuat, bila penutupan akun-akun pada Februari 2020 bukan karena terkait jaringan intelijen Iran dan Rusia, melainkan karena dukungannya pada Soleimani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun