Lihat ke Halaman Asli

Anwar Ibnu Ahmad

Kadang nulis kadang nata buku

Meneruskan Perjuangan Gus Dur, Gusdurian Ciputat Bersua di Pesantren Ciganjur

Diperbarui: 26 September 2021   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Gusdurian Ciputat-  Sabtu malam, 26 September 2021, anggota Gusdurian Ciputat bertemu di pesantren Ciganjur Jakarta Selatan. Pesantren yang pertama kali di bangun oleh Gus Dur sekitar tahun 2000 hingga saat ini masih tegak kokoh berdiri dan telah meluluskan banyak akademisi yang melestarikan  pemikiran dan perjuangan Gus Dur. Alm kyai Khoirul Anam misalnya.  


Pertemuan yang di hadiri oleh santri Ciganjur dan anggota GusDurian Ciputat ini di awali dengan kajian diskusi mingguan yang di gelar setiap seminggu satu kali. Kajian kali ini mengangkat tema "Gus Dur Bukan Wali" yang di bawakan oleh santri Ciganjur sekaligus Kordinator penggerak Gusdurian Ciputat.

Setelah kajian diskusi tuntas, di lanjuti dengan tegur sapa dan dan ditutup dengan makan bareng.
Pertemuan yang di tutup dengan makan bareng ini sebetulnya merupakan selebrasi kelanjutan dari project Gus Durian peduli, yakni santunan tunai kepada anak yatim.


"Goals utamanya sih ini (santunan anak yatim), karena kan masih ada dana tuh yang sisa kemarin, yang duit ongkos, akhirnya di pake buat selebrasi sama biar lebih rekat aja" kata Rafi, selaku kordinator Gus Durian Ciputat.


Muka sumringah dan bahagia pun terpampang jelas, pasalnya baru ini lagi kumpul bareng, seneng-seneng bareng. Kehatangan hadir di tengah-tengah kita.


"Kalau dari gue pribadi, untuk ukuran gue yang baru pertama kali, rasanya seneng banget. Ada Euforia yang berbeda memang ketika bertemu langsung ketimbang sharing online. Dengan keterbatasan, tapi akhirnya Gus Durian ada cara silaturahmi kaya gini" ucap Desy, anggota Gusdurian Ciputat.


"Cuma mungkin karena acaranya bebas ya jadi gak ada forum bersama yang keliatannya serius. Jadi diskusinya ngalor-ngidul aja. Atau mungkin karena gue yang telat dateng. Tapi so far seneng. Karena acara ini memberikan kehangatan yang lebih', kata perempuan berkacamata itu.


Desy juga berpesan untuk kedepannya semoga Gusdurian Ciputat lebih sering mengadakan acara-acara ofline.
"Sering-sering ofline kayak gitu", kata Desy melanjutkan jawabannya via WhatsApp.


Gusdurian peduli merupakan kelanjutan dari pejuangan Gus Dur, yang memfokuskan diri pada bantuan-bantuan sosial dan kemanusiaan. Sebagai tokoh yang  yang Inklusif, Gus Dur tidak melihat latar belakang apapun untuk saling membantu sesama.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline